Bukan dari China-AS, Menteri BUMN Erick Thohir: Indonesia Harus Punya Roadmap Pangan Sendiri

Rabu, 12 Januari 2022 | 14:58 WIB
Bukan dari China-AS, Menteri BUMN Erick Thohir: Indonesia Harus Punya Roadmap Pangan Sendiri
Menteri BUMN Erick Thohir dalam peresmian Holding pangan di Kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (12/1/2022).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menginginkan holding BUMN pangan bisa membuat peta jalan (roadmap) atau ekosistem pangan sendiri. Ia tidak mau, Holding BUMN Pangan berpatok pada ekosistem negara lain seperti China dan Amerika Serikat.

Ia menjelaskan, seharusnya Indonesia dengan pasar dan sumber daya alam yang baik bisa jadi pemimpin ekosistem pangan.

"Kita harus punya roadmap Indonesia, bukan roadmap China, bukan roadmap Amerika, negara kita berbeda dengan negara lain kalau kita tidak memperbaiki ekosistem kita, roadmap kita, ekosistem kita market kita tentu akan jadi kalah dengan ekosistem negara lain yang melihat Indonesia hanya sebagai market dan sumber daya alam yang baik," ujar Erick dalam peresmian holding pangan di Kawasan Kota Tua, Jakarta pada Rabu (12/1/2022).

Untuk membangun Ekosistem, tutur Erick, harus ada sinergi semua pihak sehingga tidak mengedepankan ego masing-masing dalam memajukan sektor pangan.

Baca Juga: Resmikan Holding Pangan, Erick Thohir Singgung Teknologi Indonesia Masih Tertinggal dibanding Negara Tetangga

"Apakah kita sekarang mau pilih mau masih ego sektoral yang tidak memberikan solusi kepada negara dan rakyat kita atau pilihannya hanya satu kita membuka hati kita kita bergotong-royong membangun yang namanya ekosistem Indonesia," ucap dia.

"Ekosistem Indonesia itu terdiri dari pemerintah pusat, daerah, semua kalangan Kementerian yang ada di sini, swasta, UMKM petani semua, termasuk BUMN," katanya.

Dalam hal ini, Erick Thohir telah meresmikan pembentukan holding BUMN Pangan. Holding pangan ini dinamakan Erick Thohir yaitu ID Food.

Ia menjelaskan, dibentuknya holding pangan tersebut untuk memperbaiki tata kelola rantai pasok pangan di Indonesia. Selama ini, ia melihat tata kelola pangan Indonesia tidak ada kepastian dan tidak saling koordinasi satu sama lain.

"Tentu kita tidak bicara seluruh Indonesia, kita bicara pihaknya kita dulu, perbaikan supply chain di pangannya BUMN. Kita merger-kan dari delapan perusahaan jadi lima. kalau kurang kita mergerin lagi, kalau masih bandel kita mergerin lagi. tapi saya rasa lima angka yang bagus," ujarnya.

Baca Juga: Ubah Holding BUMN Jadi ID Food, Erick Thohir Ingin Benahi Rantai Pasok

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI