Suara.com - Ratusan alat tambang kripto diamankan pihak berwajib Kosovo, sebagaimana cuitan Menter Keuangan engara itu beberapa saat lalu. Dengan penyitaan ini, ia menyebut, pemerintah berjanji menyediakan subsidi listrik bagi masyarakat.
Kepolisian negara itu melakukan penggerebekan pada Sabtu (8/1/2022),dan berhasil menyita lebih dari 300 mesin penambang dalam satu hari.
Hari Minggu (9/1/2021), pemerintah Kosovo mengumumkan telah menyita 272 Antminer mesin penambang Bitcoin di wilayah Leposavic serta 39 mesin lainnya di dekat ibukota Prishtina.
Pihak berwajib juga mengamankan seorang pengemudi yang membawa enam mesin tambang kripto dengan 42 buah kartu grafis (GPU) dekat Druar, di wilayah Vushtrri, meski kini telah dilepas usai interogasi.
Baca Juga: Denmark Sewa Penjara di Kosovo Rp3,3 Triliun Selama 10 Tahun
Menteri Keuangan Kosovo, Artane Rizvanolli menyampaikan dukungannya kepada polisi dan menyebut, polisi telah menyelamatkan puluhan ribu euro per bulan dari uang pembayar pajak, serta membantu ratusan keluarga Kosovo yang tengah dilanda krisis.
Pada bulan Desember, Kosovo mendeklarasikan keadaan darurat selama 60 hari di tengah krisis energi dan kelangkaan listrik. Sejak saat itu, Menteri Ekonomi menetapkan pelarangan terhadap penambangan kripto pada Rabu lalu.
Impor Kebutuhan Energi
Mengutip dari Cointelegraph via Blockchainmedia, penambangan Bitcoin di Kosovo diperkirakan memakan energi 101 TWh per tahun, setara dengan konsumsi listrik Filipina.
Namun demikian, penambang Bitcoin mulai mencari sumber energi terbarukan, terutama di AS yang kian menjadi pusat bagi penambangan kripto.
Baca Juga: Jumlah Napi Denmark Meledak, Kosovo Ketiban Rejeki Rp241 Miliar per Tahun Berkat Sewa Sel
Pertambangan Kripto di Kosovo belakangan semakin emningkat pesat, media Belanda The Payers menyebut, penambangan kripto semakin naik daun di Kosovo selama beberapa bulan terakhir.
Terlebih lagi, listrik diberikan secara gratis bagi penduduk mayoritas Serbia di wilayah Utara Kosovo sejak berakhirnya Perang Kosovo pada tahun 1999.
Pada akhir bulan November 2021, operator sistem jaringan listrik KOSTT mengumumkan tidak akan lagi memberikan listrik gratis bagi empat kota di bagian Utara negara, yaitu Mitrovica Utara, Zvecan, Zubin Potok dan Leposavic.
Negara Balkan tersebut menjadi bagian Serbia hingga tahun 2008 ketika mendeklarasikan kemerdekaan. Sejak merdeka, Kosovo mempertahankan subsidi listrik meski belakangan keputusan ini dipertimbangkan kembali.