Lima Vaksin Booster Sudah Kantongi Izin BPOM, Menko Airlangga: Bulan Ini Mulai Disuntikan

Senin, 10 Januari 2022 | 17:07 WIB
Lima Vaksin Booster Sudah Kantongi Izin BPOM, Menko Airlangga: Bulan Ini Mulai Disuntikan
Ilustrasi suntik Vaksin Booster: syarat dan kriteria penerima (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah akan mulai menjalankan program vaksin ketiga atau booster kepada sejumlah masyarakat Indonesia.

Meski begitu, ia memastikan, nantinya tidak semua pemberian vaksin booster gratis.

"Diharapkan olehnya percepatan vaksin booster akan dimulai pada bulan ini hingga Maret 2022," kata Airlangga dalam konfrensi pers usai rapat terbatas di Istana Negara pada Senin (10/1/2022).

Airlangga menuturkan, setidaknya sudah ada lima vaksin booster yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca Juga: Cegah Penularan Omicron,Pemerintah Bakal Pisahkan Data Covid-19 Lokal dan Luar Negeri

"Dari BPOM adalah SinoVac CoronaVac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax terkait dengan program suntikan ketiga," kata Airlangga.

Airlangga juga menjelaskan, saat ini kasus penularan Virus Corona di tanah air terbilang sangat terkendali, karena angka reproduksi kasus Covid-19 masih di bawah 1, masih 0,99.

"Dan dilihat dari segi kasus aktif di luar Jawa sebesar 36,87 persen atau 2.252 dari kasus nasional yang totalnya 6.108 kasus," ujar Airlangga.

Dia mengatakan, bahwa pencapaian dari pada vaksinasi di luar Jawa ada beberapa provinsi yang masih dibawah 60 persen.

"Diharapkan Januari-Maret vaksinasi dosis ketiga bisa dilaksanakan," katanya.

Baca Juga: Pemberian Vaksin Booster, Pemprov Jateng Masih Menunggu Instruksi Pemerintah Pusat

Sementara itu, pemerintah juga berencana kembali untuk mengembangkan Vaksin Nusantara yang awal mulanya dicetuskan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Airlangga Hartarto yang sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengatakan, akan ada treatment yang berbeda dalam pengembangan Vaksin Nusantara.

"Terkait dengan pengembangan Vaksin Nusantara ini juga akan jadi terus didorong dan saat sekarang ini diterapkan di rumah sakit. Treatment-nya sedikit berbeda karena iniimunoterapi dalam bentuk peralatan alat-alat kesehatan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI