Belum Seminggu Menjabat, Wali Kota New York Ingin Bangun Pusat Bitcoin Dunia

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 07 Januari 2022 | 15:39 WIB
Belum Seminggu Menjabat, Wali Kota New York Ingin Bangun Pusat Bitcoin Dunia
New York, Amerika Serikat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belum lama dilantik jadi Wali Kota New York, Eric Adams sudah mengeluarkan pernyataannya yang secara mengejutkan mengaku memborong Bitcoin saat harganya turun.

Mengutip dari Warta Ekonomi, Adams dalam wawancara bersama CNBC's Squawk Box, mengaku menerima gaji pertamanya berbentuk Bitcoin (BTC).

Bahkan, ia menegaskan kembali tujuannya untuk menjadikan kota itu sebagai Bitcoin (BTC) dan pusat kripto. 

"Kadang-kadang waktu terbaik untuk membeli adalah ketika semuanya turun. Jadi, ketika mereka kembali naik, Anda menghasilkan keuntungan yang baik," kata Adams.

Baca Juga: Sosok Misterius Masuk Pasar Kripto, Borong Bitcoin Senilai 21 Juta Dolar AS

"Kita perlu menggunakan teknologi blockchain, Bitcoin, dari semua bentuk teknologi lainnya. Saya ingin New York City menjadi pusat teknologi itu," sambung dia.

Selama kampanya, Adan memang menjanjikan New York City sebagai pusat teknologi yang akan menjadi "pusat cybersecurity, pusat mobil self-driving, drone, dan pusat Bitcoin," mengalahkan pengusaha ramah kripto Andrew yang kemarin menjadi calon Partai Demokrat.

Sebagai bagian dari upayanya untuk mempromosikan teknologi kripto dan blockchain–atau mungkin terinspirasi oleh perseteruan persahabatan dengan Walikota Miami Francis Suarez–Adams mengumumkan setelah pemilihan bahwa ia berencana untuk mengambil tiga gaji pertamanya di BTC.

Perkiraakn gajinya senilai 258.750 dolar, gaji bulanannya akan menjadi sekitar 21.562 dolar masing-masing, total 1,51 BTC dengan harga 42.948 dolar.

Belakangan, negara bagian New York tengah menjadi pusat perhatian media usai adanya regulasi dan penegakkan hukum untuk perusahaan kripto di Amerika Serikat.

Baca Juga: Para Pakar Prediksi Harga Bitcoin Ambles Awal 2022, Ini Penyebabnya

 Kantor Jaksa Agung New York dinyatakan bertanggung jawab atas penyelesaian kasus terhadap Bitfinex dan Tether, yang pada bulan Februari setuju untuk membayar ganti rugi 18,5 juta dolar, dan memerintahkan Coinseed untuk menutup pintunya setelah perusahaan tersebut diduga menipu investor lebih dari 1 juta dolar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI