Suara.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso akan memperluas akses pembiayaan UMKM melalui platform Equity/Securities Crowdfunding.
Perkembangan Equity/Securities Crowdfunding yang pesat dinilai menjadi alternatif sumber pendanaan yang cepat, mudah dan murah bagi kalangan generasi muda dan UKM yang belum bankable untuk mengembangkan usaha.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat peningkatan sebanyak 75% dalam jumlah penyelenggara Equity/Securities Crowdfunding.
Di tahun 2020 hanya ada 4 penyelenggara dan di tahun 2021 terdapat 7 penyelenggara yaitu Santara, Bizhare, Crowddana, Landx, Fundex, Shafiq, dan Danasaham.
Baca Juga: Jualan Lewat Aplikasi, Pemilik Warung Digital Ini Raih Omset Hingga Rp 90 Juta Per Bulan!
Tren investasi melalui platform Equity/Securities Crowdfunding juga meningkat sebanyak 319,56% persen dimana perbandingan jumlah pemodal pada platform Equity/Securities Crowdfunding di tahun 2020 sebanyak 22.341 menjadi 93.733 di tahun 2021.
Peningkatan jumlah pemodal juga dibarengi dengan lahirnya lebih banyak penerbit yang listing bisnisnya melalui skema urun dana. Tercatat sebanyak 193 penerbit berhasil listing pada 7 platform Equity/Securities Crowdfunding di tahun 2021 yang berarti terdapat peningkatan sebanyak hampir 50% dari tahun sebelumnya dan tentunya ini menambah lapangan pekerjaan untuk masyarakat.
Potensi Equity/Securities Crowdfunding semakin jelas melalui data total dana yang terhimpun sebanyak lebih dari dua kali lipat. Per 31 Desember 2021 total penghimpunan dana melalui Securities Crowdfunding sebanyak Rp 412 miliar yang mana meningkat 115,48% dibandingkan tahun 2020 sebanyak Rp 191,2 miliar.
Dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan untuk memperluas dan mempercepat pelaku UMKM/UKM mendapatkan akses pasar modal melalui platform securities crowdfunding.
Harapannya pada tahun 2022 industri Securities Crowdfunding dapat terus berkembang pesat dan dapat menjangkau lebih banyak Dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan untuk memperluas dan mempercepat pelaku UMKM/UKM melalui penyelenggara Santara, Bizhare, Crowddana, Landx, Fundex, Shafiq, Danasaham, dengan terus bertambahnya penyelenggara, kami dari aludi akan terus mengawal, membantu regulator dalam menjaga industri ini dengan peluncuran buku panduan, pengembangan website aludi, dan sosialisasi dan edukasi secara terus menerus sehingga industri ini semakin banyak yang dapat meramaikan dan mengembangkan UMKM/UKM menjadi lebih maju.
Baca Juga: Lobi-lobi Bobby Nasution Bikin Kantor Pos Medan Jadi Wadah UMKM Medan Naik Kelas
Salah satu Platform Penyelenggara Securities Crowdfunding Bizhare, sendiri mengalami pertumbuhan total penyaluran pendanaan sebesar 21 kali lipat dari bulan Mei ke Juli 2021, dimana sektor ritel dan makanan/minuman (F&B) menjadi sektor favorit para pemodal.
“Pertumbuhan total investor kami meningkat hingga 570% dari bulan Agustus ke September hingga mencapai 115,000 investor dari seluruh Indonesia, dengan total transaksi investasi sebesar 14,402 transaksi di akhir tahun 2021.” ungkap Heinrich Vincent selaku Wakil Ketua Umum ALUDI, Founder & CEO Bizhare.
Hal senada juga disampaikan oleh Penyelenggara Securities Crowdfunding di tahun 2022 ini Kevin selaku Founder & CEO Shafiq menargetkan pendanaan sebesar Rp 100 Milyar, Agung selaku Wakil Sekretaris Jenderal ALUDI, Founder & CEO Fundex akan fokus menargetkan pertumbuhan 20-40 untuk equity maupun invoice financing, hal yang senada juga disampaikan oleh Crowddana, Landx, Danasaham dan Santara akan terus menambah jumlah UMKM/UKM yang masuk dalam pasar modal sehingga optimis kami dari Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) dan para platform SCF optimis menyalurkan dana lebih dari 500 miliar rupiah sepanjang tahun 2022 ini, dengan total pendanaan mencapai 1 triliun rupiah.
Dengan begitu, tentunya bisa semakin berkontribusi positif bagi para pelaku UMKM dan pemodal, sehingga dapat memajukan ekonomi Indonesia bersama-sama.