Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mendukung kebijakan pemerintah terkait larangan ekspor batu bara untuk mengamankan pasokan bahan baku pembangkit listrik di dalam negeri. Bahkan, ia meminta kebijakan ini dilakukan secara permanen.
"Larangan harus bersifat permanen, jangan sementara," kata Gobel, Kamis (6/1/2021).
Ia lantas mempertanyakan alasan pemerintah yang hanya melarang ekspor untuk Januari 2022 saja. Menurutnya, hal itu cukup aneh karena harga baru bara di pasar internasional justru terkoreksi selama Desember 2021.
"Ini aneh. Apalagi selama Desember 2021 harga batu bara di pasar internasional justru sedang anjlok, jadi mestinya pasokan di dalam negeri tercukupi dengan kondisi seperti itu," ujar Gobel.
Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Telah Ingatkan PLN soal Krisis Pasokan Batu Bara dari Tahun Lalu
Anjloknya harga batu bara salah satunya dipicu oleh intervensi pemerintah China yang menaikkan produksi batu bara dalam negerinya.
Kebijakan ini sejatinya sudah dilakukan sejak awal 2021 saat harga batu bara di pasar internasional terus merangkak naik.
Dampak suplai yang meningkat itu secara otomatis membuat harga batu bara jatuh hingga 26 persen. Dengan alasan ini, Gobel mengingatkan pemerintah untuk memperhatikan harga batu bara acuan (HBA).
"Jangan sampai HBA di dalam negeri menjadi lebih mahal daripada harga batu bara di pasar internasional. Dengan begitu, justru merugikan PLN, yang ujungnya merugikan rakyat sebagai konsumen PLN yang tentu ujung akhirnya melemahkan daya saing Indonesia di tingkat internasional," jelasnya.
"Jadi ketentuan larangan ekspor batu bara ini jangan sampai diartikan hanya untuk melindungi pengusaha batu bara saja," lanjut dia.
Baca Juga: Singgung Larangan Ekspor Batu Bara, Bayan Resources Ungkap Dampak Besarnya
Ia juga mengingatkan jangan sampai larangan ekspor batu bara ini hanya disebabkan harga pasar internasional batu bara yang sedang merosot.
Menurut dia, semua kebijakan harus berdasarkan kepentingan nasional yang tidak melindungi segelintir orang.
China meningkatkan produksi batu bara karena sepanjang 2021 harga komoditas ini terus meningkat di pasar internasional. Dengan menaikkan produksinya, China berhasil membuat harga batu bara internasional merosot tajam.
Gobel juga mengungkapkan saat ini sudah ada teknologi yang bisa mengubah batu bara untuk menjadi puluhan jenis materi kimia dasar untuk beragam keperluan industri.
Hal ini bisa menjadi nilai tambah bagi Indonesia sekaligus memperkuat industri kimia dasar Indonesia dan juga memperkuat pasokan bahan baku bagi beragam industri Indonesia secara keseluruhan.