Suara.com - Menurut Statistik Pendidikan - Kementerian Pendidikan dan Budaya Republik Indonesia, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan Papua menghasilkan 24,7% siswa putus sekolah dari seluruh Indonesia. Siswa putus sekolah ini meliputi tingkat pendidikan wajib belajar.
Pendidikan merupakan hak asasi dan merupakan kewajiban bagi anak di Indonesia untuk mengikuti dan mendapatkan pendidikan dasar sebagaimana diatur dalam UUD Pasal 28C ayat (1).
Anak adalah harapan masa depan bangsa, yang akan memimpin Indonesia di masa yang akan datang. Anak-anak berhak untuk mendapatkan hidup sehat, lingkungan yang mendukung untuk berkembang, pendidikan serta wawasan untuk meraih cita-citanya.
Namun sayangnya, pada kenyataannya masih banyak kendala yang dihadapi oleh anak untuk mengembangkan diri dan meraih cita-cita. Masih banyak anak yang terpaksa bekerja atau menikah di usia dini untuk mendukung pengeluaran keluarga.
Baca Juga: Kemendikbudristek Gandeng SMK Pusat Keunggulan untuk Kembangkan Game Lokal
Beberapa dari mereka bahkan harus putus sekolah karena tuntutan ekonomi. Hal ini yang mendorong AsetKu, Platform financial P2P lending yang telah berdiri sejak Oktober 2017 untuk berkontribusi dan memberikan harapan baru kepada 50 anak yang kurang mampu melalui Program Beasiswa NusantaraKu - Kegiatan Amal Terangi Jalan Menuju Sekolah.
“Putus sekolah karena biaya tidak seharusnya menjadi cara hidup anak-anak ini. Duduk dan belajar di ruang kelas yang terang, mendapatkan pengetahuan baru di pulau terpencil adalah harapan kecil mereka juga harapan kami. Jika jalan ke sekolah terlalu sulit dilalui, mari kita temani mereka menempuh tujuan.” Kata Jimmi Adhe Kharisma selaku Direktur Utama AsetKu ditulis Kamis (6/1/2022).
AsetKu bersama Runcing foundation memberikan fasilitas berupa biaya sekolah, biaya hidup, akomodasi dan biaya kegiatan sebesar Rp 200.000.000 untuk siswa kurang mampu di Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan papua untuk meningkatkan lingkungan hidup dan lingkungan belajar.
Program yang akan berjalan selama 1 tahun selama 2022, akan dimonitor langsung dengan kunjungan ke sekolah-sekolah yang akan dilakukan oleh Runcing Foundation dan Mitra Lokal.
AsetKu juga mengajak para lender untuk dapat berpartisipasi dalam menerangi jalan siswa-siswi untuk ke sekolah dengan cara mengikuti permainan yang interaktif pada aplikasi AsetKu. Setelah mereka berhasil menyelesaikan permainan, untuk member platinum dan diamond, AsetKu akan mendonasikan dana mencapai Rp.200.000.000 atas nama para lender sebagai bentuk apresiasi atas dukungan berkelanjutan mereka kepada AsetKu dan akan diberikan juga sertifikat penghargaan.
Baca Juga: Kembangkan Game Lokal, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Gandeng Industri
Untuk member lain yang mengikuti program ini, akan mendapatkan thank you card dari AsetKu.
Menyambut tahun baru dengan semangat dan harapan memberikan pelayanan terbaik kepada para lender, AsetKu juga mengumumkan telah menerima Izin Usaha Perusahaan Penyelenggara Pinjam Meminjam Berbasis Teknologi Informasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor: KEP-123/D.05/2021 tertanggal 23 Desember 2021.
Status P2P berizin dari OJK ini akan menjadi validasi bahwa proses operasional yang berjalan di perusahaan akan berasaskan prinsip akuntabilitas dan transparansi dan akan selalu berada di bawah payung aturan OJK. Dengan diterbitkan nya status berizin dari OJK, diharapkan dapat membangun kepercayaan masyarakat kepada industri P2P lending di Indonesia.
“Pemberian status P2P berizin oleh OJK merupakan salah satu bukti komitmen AsetKu untuk selalu memberikan pelayanan finansial secara nyaman dan efisien. Kedepannya kami berharap dapat terus meningkatkan kepercayaan masyarakat akan pelayanan AsetKu serta dapat menjadi pengingat dan pendorong semangat AsetKu untuk senantiasa memberikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia.” Ucap Jimmi.
Selain memberikan pelayanan finansial, Asetku melalui Program Beasiswa NusantaraKU - Kegiatan Amal Terangi Jalan Menuju Sekolah berharap dapat mendorong masyarakat untuk berpartisipasi membantu menebar harapan kepada anak di Indonesia yang kurang beruntung.
“Kami berkomitmen untuk tidak hanya memberikan akses kemudahan dalam pelayanan finansial, namun juga turut serta berkontribusi terhadap pendidikan di Indonesia, merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Kami untuk melihat anak-anak ini mencapai mimpinya.” Tutup Jimmi.