Pakar Ekonomi Usul Program Prakerja Fokus untuk Kalangan Pencari kerja

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 05 Januari 2022 | 18:53 WIB
Pakar Ekonomi Usul Program Prakerja Fokus untuk Kalangan Pencari kerja
Kartu Prakerja [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar Ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menilai program kartu prakerja perlu diarahkan untuk kalangan yang memang memiliki rencana untuk bekerja.

"Kalaupun belum punya rencana kerja, setidaknya dibantu konsultasi untuk pengarahan rencana kerja," ungkap dia ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu (5/1/2021).

Ia berpendapat, ada tipe penerima kartu pra kerja. Pertama ialah mereka yang sesuai dengan pelatihan dan tak sesuai sasaran pelatihan.

Tipe pertama biasanya memilih pelatihan yang cenderung khusus, sperti pedagang yang ingin mengetahui teknik berjualan online atau supir ojek online yang ingin bisa berbahasa Inggris.

Baca Juga: 2022 Sudah di Depan Mata, Masihkah Ada Bansos?

"Keberlanjutan kartu prakerja juga harus diimbangi dengan kemampuan menciptakan lapangan kerja yang optimal dari pemerintah," ujar dia.

Idealnya, program kartu prakerja dapat berkolaborasi dengan pihak swasta dan pemerintah untuk mengambil lulus dari program tersebut.

Sehingga, kartu prakerja mendorong program linkage (tautan/hubungan) antara para pencari kerja yang memiliki kecakapan dan sertifikat dengan pemberi kerja yang membutuhkan pekerja tersebut.

Selain itu, kartu prakerja bisa pula diintegrasikan dengan beragam Balai Latihan Kerja (BLK) yang sudah berada dalam naungan Kementerian ketenagakerjaan. Tentu, lanjutnya, perlu didorong revitalisasi terlebih dahulu terhadap BLK.

Terkait prasyarat dalam program kartu prakerja dinilai sudah cukup menimbang para calon penerima telah menyasar ke beragam kelompok pekerja, baik yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) maupun para pencari kerja.

Baca Juga: Cara Daftar Platform Luarsekolah Pakai Akun Prakerja di Bukalapak dan Tokopedia

Berdasarkan dari kriteria pemberi kerja, syarat-syarat yang berlaku untuk mengikuti program kartu prakerja tidaklah cukup. Dalam arti, terdapat persyaratan teknis yang berbeda antara satu pemberi kerja dengan pemberi kerja dengan sektor yang lain.

"Jadi, ketika pemberi kerja dari program linkage ingin merekrut dari lulusan program kartu prakerja, (maka) ditambahkan prasyarat khusus. Misalnya telah mengikuti program pelatihan A dan B yang memang dibutuhkan untuk masuk ke usaha/industri pemberi kerja," sebut Yusuf

Sementara untuk tipe kedua penerima kartu prakerja yaitu yang tidak sesuai sasaran pelatihan, mereka tak mempunyai rencana mengenai karir/pekerjaan, sehingga tujuan utama mereka bukan pengembangan skill. Tetapi lebih kepada mengincar insentif yang didapatkan setelah memperoleh bantuan.

"Mereka memilih bantuan pun lebih didasarkan alasan direkomendasikan teman dan/atau melihat rating yang tinggi. Tentu yang tidak sesuai dengan kriteria inilah yang menjadi salah satu bahan evaluasi dari penyaluran kartu prakerja," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI