49.000 Orang ke Luar Negeri Lewat Bandara Soetta Saat Libur Nataru

Selasa, 04 Januari 2022 | 19:19 WIB
49.000 Orang ke Luar Negeri Lewat Bandara Soetta Saat Libur Nataru
Ilustrasi Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (5/7). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada masa libur Natal dan tahun baru lalu, ada pergerakan 97.144 penumpang penerbangan internasional di Bandara Soekarno-Hatta.

Dari jumlah itu, 49.000 penumpang untuk keberangkatan internasional dan 48.962 penumpang tiba di Indonesia.

"Untuk traffic movement pesawat internasional selama periode nataru terealisasi 1.484 pergerakan pesawat," ujar Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin, Selasa (4/1/2022).

Secara keseluruhan, jumlah pergerakan penumpang pesawat, baik domestik maupun internasional, mencapai 2.340.0000 orang.

Baca Juga: Arus Transportasi Naik Selama Nataru, Menhub Klaim Tak Ada Klaster Baru

Angka itu tumbuh 15 persen dibandingkan jumlah penumpang periode libur akhir tahun 2020 yang hanya 2.028.000 penumpang.

"Ini kita bisa perkirakan karena penurunan pergerakan pesawat ini adalah akibat dari berkurangnya jumlah pesawat operasi dari maskapai dan penggantian jenis pesawat yang lebih banyak mengoptimalkan pesawat berbadan besar atau widebody di 2021-2022 ini. Juga hal-hal yang berkaitan dengan ditiadakannya extra flight dari Kemenhub," kata Awaluddin.

Sementara pergerakan pesawat tercatat 21.853 atau turun 13 persen jika dibandingkan tahun lalu.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan masyarakat tetap ingin berlibur pada masa libur Natal dan tahun baru 2022.

Hal itu terlihat dari kenaikan jumlah penumpang di setiap moda transportasi.

Baca Juga: Sejuta Kendaraan Melintas di Tol Trans Sumatera Selama Libur Nataru

Penumpang setiap moda transportasi rata-rata mengalami kenaikan 10%, kenaikan penumpang terbanyak pada moda kereta api.

"Secara umum penumpang di semua sektor darat, laut, udara penyeberangan perkeretaapian mengalami peningkatan 10%. Yang paling banyak di sektor kereta api naik%," ujar Budi.

Pada penumpang angkutan jalan mengalami kenaikan 25%, kemudian moda transportasi udara 10%, angkutan kapal penyeberangan 1%.

"Justru, angkutan laut menurun 26 persen. Semua angka menunjukkan masyarakat tetap ingin pergi, tapi kita memberikan layanan yang baik," kata Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI