Pedagang Pasar Sebut Tren Naiknya Harga Minyak Goreng Hingga Pekan Pertama Januari

Selasa, 04 Januari 2022 | 18:42 WIB
Pedagang Pasar Sebut Tren Naiknya Harga Minyak Goreng Hingga Pekan Pertama Januari
Pedagang sembako merapihkan minyak goreng kemasan di Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten. Jumat (29/10). [Suara.com/Hilal Rauda Fiqry]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pedagang pasar yang tergabung dalam Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) melihat tren kenaikan harga minyak goreng akan berlangsung hingga pekan pertama pada tahun baru 2022 ini.

Sekretaris Jenderal Ikappi Reynaldi Sarijowan menjelaskan, setelah mengalami kenaikan yang tinggi, diprediksi harga minyak goreng akan berangsur turun selepas pekan pertama Januari ini.

"Sampai hari ini minyak goreng masih Rp 21 ribu hingga Rp 22 ribu. Kami melihat trennya akan seperti ini sampai H+7 awal tahun baru ini," ujar Reynaldi saat dihubungi, Selasa (4/1/2022).

Namun demikian, tutur Reynaldi, harga minyak goreng bisa berangsur turun jika pemerintah berhasil menekan menstabilkan harga minyak goreng tanpa harus melakukan operasi pasar.

Baca Juga: Pemerintah Jaga Harga Minyak Goreng di Kisaran Rp 14.000 per Liter

"Trennya biasanya sampai H+7 Tahun Baru. Namun, kita lihat ke depan apakah pemerintah mampu mengintervensi langsung kepada pengusaha minyak, bukan operasi pasar, justru itu salah kaprah," ucap dia.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi merasa yakin harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) bakal alami penurunan.

Sebab, ia melihat harga CPO sudah terlalu tinggi, dan biasanya akan terjadi koreksi.

Saat ini, ungkap Lutfi, harga CPO telah beranjak naik dari USD 500 hingga USD 700 menjadi USD 1.300. Kenaikan yang membuat harga minyak goreng yang ikut terdongkrak naik.

Dengan harga CPO yang turun akan berimbas pada harga minyak goreng yang ikut mengalami penurunan.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng di Sejumlah Daerah Mulai Turun

"Kalau melihat trennya di harga dunia, saya sudah melihat perbedaan harga minyak sawit dengan minyak soy atau minyak kedelai sudah terlalu tinggi. Biasanya itu akan terjadi koreksi. Koreksi itu sudah terlihat dengan melandainya harga CPO," ujar Lutfi saat pelepasan ekspor serentak, Kamis (23/12/2021).

"Mudah-mudahan Januari, Februari, Maret, harga ini akan terus melandai dan menurun. Kita bisa melihat harga CPO ini lebih dekat dari sebelumnya yang harganya tinggi," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI