Suara.com - Pemerhati Penerbangan Alvin Lie memberikan apresiasi terhadap kinerja apik Citilink Indonesia dalam melakukan audit dan surveillance kelaikudaraan pesawat. Sebab, maskapai pelat merah itu mengantongi rekor zero accident atau kecelakaan nihil sejak mulai beroperasi pada tahun 2001 hingga sekarang.
Hal itu terungkap dalam acara #Alviatalk yang bertajuk "Kelaikudaraan Pesawat, Apa Sih itu? Bagaimana Maskapai Menjaga Keselamatan & Kelaikudaraan Pesawat". Acara live di Instagram @ Alviation dan @Citilink ini dipandu oleh Pemerhati Penerbangan Alvin Lie menghadirkan pembicara Azwar Anas VP Engineering dan Maintenance PT Citilink Indonesia, dan Captain Febby Aquarianto VP Flight Operation PT Citilink Indonesia, Selasa (4/1/2022).
"Sejauh catatan yang saya miliki mulai pertama kali Citilink beroperasi hingga saat ini memiliki zero accident atau kecelakaan nihil. Hal ini yang harus kita apresiasi bagaimana Citilink menjaga performa kinerjanya," kata Alvin.
Menjawab pertanyaan Alvin, Captain Febby menjelaskan, untuk mempertahankan dan menjaga zero accident, Citilink memiliki sistem manajemen keselamatan diantaranya adanya komitmen top manajemen Citilink Indonesia dengan menandatangani kebijakan masalah keselamatan.
Baca Juga: GMF dan Citilink Selesaikan Rekomendasi Ditjen Hubud
"Wujudnya dengan memberikan pelatihan, peningkatan skill knowledge, menumbuhkan safety culture, dan manajemen risiko di lingkungan kerja. Menentukan safety performance indikator yang terus dikelola agar Citilink selalu dalam koridor standar keamanan yang paling memungkinkan. Kemudian, values improvement dengan adanya audit dan surveillance tingkat keselamatannya benar-benar terjamin. Termasuk juga memberikan edukasi kepada karyawan dan konsumen," jelas Captain Febby.
Selanjutnya, Azwar Anas membeberkan bagaimana Citilink melakukan perawatan pesawat yang berpegang pada prinsip beberapa acuan yang maskapai jadikan referensi. Pertama, peraturan dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan.
Kedua, company maintenance manual atau kebijakan manual perawatan pesawat Citilink. Ketiga, program yang di-development oleh Citilink yang disetujui DKPPU. Keempat, kebijakan manual yang dibuat oleh pabrikan pembuat pesawat.
"Keempat panduan tersebut berisi bagaimana cara merawat pesawat Citilink, mulai dari personel teknisi? kualifikasi? tools yang digunakan seperti apa? Fasilitas apa yang harus dimiliki untuk merawat pesawat tersebut?," ujarnya.
Secara garis besar, katanya, maskapai Citilink punya meters program merawat pesawat. Jadi bagaimana perawatan dan pemeliharaan pesawat setiap hari, setiap dua hari, setiap minggu, setiap bulan, setiap tahun, bahkan sampai setiap 6 tahun hingga 12 tahun.
Baca Juga: Tegur GMF AeroAsia dan Citilink, Kemenhub: Demi Keselamatan dan Keamanan Penerbangan
Semua dilakukan secara kontinuitas tidak terputus itu menjadi bukti Citilink memiliki komitmen menjaga pesawat. Tentunya yang terpenting semuanya diaudit dan diawasi oleh DKPPU Kemenhub.
"Komitmen merawat pesawat itu dibuktikan dengan penghargaan yang diperoleh maskapai. Citilink dinobatkan sebagai maskapai penerbangan dengan hasil pengawasan angkutan udara dan kelaikudaraan terbaik sepanjang tahun 2021 dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub)," pungkasnya.