Singgung Ekonomi Negara, Gatot Nurmantyo: Pengangguran Makin Tinggi!

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 02 Januari 2022 | 11:24 WIB
Singgung Ekonomi Negara, Gatot Nurmantyo: Pengangguran Makin Tinggi!
Mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. (Suara.com/Yosea Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo kembali menyoroti sejumlah masalah yang dihadapi bangsa Indonesia, khususnya masalah ekonomi.

Mantan panglima TNI itu menyoroti pernyataan yang menyebutkan bahwa ekonomi Indonesia sudah maju. Menurutnya, kemajuan itu hanya dinilai dari beberapa aspek saja.

"Yang jelas terlihat saja bahwa dikatakan Indonesia ini ekonominya maju," jelas  Gatot Nurmantyo dalam video yang tayang di YouTube Hersubeno Point.

Gatot berpendapat, kemajuan ini hanya ditinjau dari aspek jalan tol, bertambahnya bandara dan dibangunnya perbatasan-perbatasan. Ia juga mempertanyakan nilai-nilai yang dianggap maju.

Baca Juga: Ekonomi Kabupaten Malang Diproyeksikan Tumbuh 5,72 Persen

"Ini sebenarnya majunya-maju bagaimana?" ujar Gatot Nurmantyo.

Ia lantas melanjutkan, kondisi yang terjadi saat ini justru berbalik. Salah satunya, ia klaim, beberapa jalan tol justru dijual murah.

"Kemudian kondisi ini bisa dilihat dari kondisi ekonomi dan kita lihat data pengangguran rapornya merah jumlah pengangguran makin tinggi," jelas Gatot Nurmantyo.

Mengutip Warta Ekonomi, Gatot juga menyooroti utang Indonesia yang membesar.  Menurut Gatot Nurmantyo, soal utang ini, dari berbagai lembaga dunia sudah menyampaikan melanggar rambu-rambu yang sudah disampaikan.

"Bahkan bu Sri Mulyani menyampaikan dalam kondisi seperti ini harus berbagi beban dengan rakyat," ungkapnya.

Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Perekonomian Indonesia

Masalahnya, menurut Gatot Nurmantyo adalah ini akan bisa diselesaikan oleh dua sampai tiga generasi yang akan datang dan itupun tergantung kondisi ekonomi.

"Yang lebih mengkhawatirkan kalau dihitung begini rakyat yang akan membayar," jelas Gatot Nurmantyo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI