Lembaga Eijkman memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu biomolekuler di Indonesia. Beragam riset yang berhasil mengungkap sejumlah kasus kesehatan di Indonesia juga dilakukan di lembaga ini.
Bahkan, salah satu alat yang benyak diperbincangkan belakangan ini, Real Time Polymerase Chain Reactor (RT-PCR) dan Genom Sequenser sudah ada di lembaga itu sejak hampir 30 tahun lalu.
Sejumlah penelitian mulai dari HIV-Aids, flu burung (H5N1), SARS-1, hingga virus penyebab COVID-19 juga ditelitik di lembaga Eijkman.
Belakangan, Eijkman jadi perbincangan media sosial lantaan adanya isu ratusan peneliti diberhentikan secara tidak layak. Namun demikian, Suara.com masih mengkonfirmasi kabar tersebut.