Aliran Modal Asing Keluar Rp 2,01 Triliun Selama Seminggu Terakhir Desember 2021

Jum'at, 31 Desember 2021 | 19:58 WIB
Aliran Modal Asing Keluar Rp 2,01 Triliun Selama Seminggu Terakhir Desember 2021
Bank Indonesia [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar dari dalam negeri pada minggu terakhir Desember ini. Data transaksi 27 November-30 Desember 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik jual bersih sebesar Rp 2,01 triliun.

Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono mengatakan, aliran modal asing itu, terdiri dari jual neto di pasar SBN sebesar Rp 2,51 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp 0,50 triliun.

"Berdasarkan data setelmen sampai dengan 30 Desember (ytd), nonresiden beli neto Rp 80,92 triliun di pasar SBN dan beli netp Rp 38,09 triliun di pasar saham," ujar Erwin dalam keterangannya, Jumat (31/12/2021).

Erwin menuturkan, keluarnya aliran modal asing pada periode tersebut membuat kinerja rupiah stagnan. Tercatat, rupiah pada pembukaan Jumat pagi berada di level Rp 14.265 sama dibandingkan penutupan Kamis kemarin di level Rp 14.265.

Baca Juga: Dua Pengusaha Dipanggil Terkait Kasus Dana BLBI, Ada Buronan Bank Century

"Sedangkan, tingkat imbal hasil atau yield SBN 10 tahun di level 6,33%," katanya.

Di sisi lain, berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu kelima Desember 2021, perkembangan harga pada Desember 2021  diperkirakan inflasi sebesar 0,60% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi 2021 sebesar 1,90%.
 
Penyumbang utama inflasi Desember 2021 sampai dengan minggu V yaitu komoditas cabai rawit sebesar 0,14% (mtm), minyak goreng sebesar 0,07% (mtm), daging ayam ras dan telur ayam ras masing-masing sebesar 0,06% (mtm), cabai merah sebesar 0,04% (mtm), bawang merah, beras, detergen bubuk, semen, tarif angkutan udara dan bahan bakar rumah tangga masing-masing sebesar 0,01% (mtm).

"Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi yaitu daging sapi sebesar -0,01% (mtm)," pungkas Erwin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI