Harga LPG Naik, Masyarakat Kelas Menengah Berharap Pemerintah Lakukan Intervensi

Kamis, 30 Desember 2021 | 16:28 WIB
Harga LPG Naik, Masyarakat Kelas Menengah Berharap Pemerintah Lakukan Intervensi
ILUSTRASI-Pekerja sedang menata gas LPG non subsidi ukuran 12 kilogram di distributor bernama CV. Sido Rahayu, Jalan Bhayangkara No.66, Kalurahan Ngupasan, Kemantren Gondomanan, Kota Jogja, Senin (27/12/2021). (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belakangan, harga berbagai kebutuhan pokok di tanah air naik. Terlebih, semenjak wabah virus corona, harga berbagai kebutuhan perlahan merangkak naik.

Salah satu yang harganya naik yaitu gas LPG non subsidi ukuran 5,5 kilogram. Di Kota Jogja, harga LPG non subsidi naik Rp78.000. Padahal sebelumnya harganya Rp68.000, dengan demikian naik Rp10.000.

Penyebab kenaikan ini disebabkan Pertamina yang melakukan penyesuaian terhadap tren peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) LPG yang terus meningkat sepanjang tahun ini.

Pada November lalu, harga CPA LPG mencapai US$ 847 per metrik ton. Harga tertinggi sejak 2014 atau meningkat 57 persen sejak Januari 2021.

Baca Juga: Perhatian! Elpiji Non Subsidi Naik Harga, Segini Kisarannya

Kenaikan harga tabung gas LPG turut mendapatkan perhatian warga, salah satunya yang disampaikan seorang ibu rumah di Mantrijeron, Kota Jogja bernama Dalimah.

Ia mengaku cukup keberatan dengan kenaikan gas LPG non subsidi tersebut meski ekonominya golongan menengah ke atas.

"Gas itu kan biasa saya pakai untuk masak sehari-harinya. Uang untuk beli gas per bulannya bisa bertambah, apalagi ini masih pandemi," ujar Dalimah kepada SuaraJogja.id, Senin (27/12/2021).

Biasanya, ujar dia, gas ukuran 5,5 kilogram hanya bisa digunakan kurang lebih selama 15 hari. Pasalnya, jumlah anggota keluarganya cukup banyak dan kerap memasak untuk makan sehari-hari.

"Saya jarang beli makan di luar, lebih puas dan senang kalau masak di rumah sendiri. Tapi kalau harganya naik begini, sebulan bisa dua atau tiga tabung gas yang ukuran 5,5 kilogram," paparnya.

Baca Juga: Tabung Gas 3 Kg Bocor, Pemilik Warung Sanjiwani Denpasar Tersembur Api di Wajah

Ibu rumah tangga lainnya, Hartini mengatakan, tidak menutup kemungkinan dia akan beralih menggunakan gas melon ukuran 3,5 kilogram menyusul kenaikan LPG non subsidi.

 "Bisa saja nanti ke depannya enggak pakai gas ukuran 5,5 kilogram dan ganti dengan ukuran yang lebih kecil," katanya.

Ia lantas berharap, pemerintah bisa melakukan intervensi agar harga LPG non subsidi turun.

 "Ya harapannya ada kebijakan apa gitu dari pemerintah supaya yang non subsidi ini turun," ujarnya.

Selain itu, LPG non subsidi ukuran 12 kilogram juga meningkat drastis dari Rp142 ribu jadi Rp167 ribu per tabungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI