Kinerja LPKR, SILO dan LPCK Diprediksi Terus Tumbuh di 2022

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 29 Desember 2021 | 09:57 WIB
Kinerja LPKR, SILO dan LPCK Diprediksi Terus Tumbuh di 2022
CEO LPKR John Riady.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kinerja PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan dua anak usahanya, yaitu PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) diprediksi terus bertumbuh di tahun 2022.

Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa memprediksi LPKR mampu menumbuhkan pendapatan menjadi Rp17,1 triliun dengan perolehan laba bersih Rp233 miliar pada tahun 2022 yang ditopang oleh penjualan apartemen dan rumah tapak.

Yasmin menyebutkan proyek di Lippo Karawaci akan menopang penjualan mayoritas properti LPKR dan selanjutnya adalah Lippo Cikarang. Per September 2021, proyek di Lippo Karawaci berkontribusi terhadap 56,8% penjualan LPKR, sedangkan di Lippo Cikarang berkontribusi 39,5%.

"Penjualan di Lippo Cikarang ditopang proyek apartemen di Orange County dan rumah tapak Waterfront Estates," kata Yasmin ditulis Rabu (29/12/2021).

Baca Juga: Industri Properti Diprediksi Tumbuh 15% pada Tahun 2022

Di sektor kesehatan, SILO berhasil meningkatkan kontribusi pendapatan non-Covid-19 menjadi 96% pada September 2021. SILO pun berkontribusi 54% dari total pendapatan LPKR per kuartal ketiga tahun 2021.

Ciptadana Sekuritas memprediksi SILO mencatatkan pendapatan Rp9,77 triliun dan laba Rp722 miliar pada tahun 2022, meningkat dari proyeksi pendapatan pada tahun 2021 yang sebesar Rp8,12 triliun dengan laba bersih Rp622 miliar.

Selain itu, RHB Sekuritas Indonesia juga memprediksi SILO berpotensi meraih pendapatan Rp8,74 triliun dan laba bersih Rp641 miliar di tahun 2022. Pertumbuhan kinerja SILO tentunya berdampak positif terhadap LPKR sebagai induk usaha.

CEO LPKR John Riady memandang optimistis sektor properti pada tahun 2022, setelah mengalami pemulihan signifikan pada tahun 2021, serta sektor kesehatan yang kian bertumbuh di Indonesia. Hal ini juga didukung oleh sejumlah insentif dari Pemerintah, suku bunga rendah, dan tingginya permintaan di segmen milenial.

“Bisa dibilang sektor properti selama pandemi justru dipilih menjadi sarana investasi yang fungsional oleh golongan milenial. Sektor properti masih sangat prospektif mengingat rasio kepemilikan rumah yang masih rendah di Indonesia. Di sisi lain, industri kesehatan juga merupakan mesin pertumbuhan bagi perekonomian nasional ke depan. Ke depan, masyarakat kian sadar tentang kesehatan dan pencegahan penyakit seiring imbas pandemi.” kata John.

Baca Juga: Pra Penjualan LPKR Diprediksi Naik Hingga 12 Persen Pada Tahun 2022

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI