Jika Ingin Tetap Eksis, Perbankan Harus Ubah Layanan Jadi Digital

Selasa, 28 Desember 2021 | 20:14 WIB
Jika Ingin Tetap Eksis, Perbankan Harus Ubah Layanan Jadi Digital
Ilustrasi keuangan, investasi, perbankan. (PIxabay/Nattanan23)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kalangan perbankan diminta harus merubah layanan menjadi serba digital. Supaya bisa bersaing dengan layanan keuangan yang berbasis digital.

Praktisi perbankan Chandra Dwipayana mengatakan, saat ini banyak bank-bank yang dinilai belum memenuhi permintaan nasabah yang serba digital.

Hal ini diperkuat dalam penelitian transformasi digital di sektor perbankan Indonesia ini yang bertajuk Reinventing the Dynamics of Dominant Logic: An Empirical Investigation on the Indonesian Commercial Banks.

"Persaingan yang ada saat ini seiring dengan kemunculan fintech dan super-apps sebagai inovator dan penantang di sektor perbankan," ujar Chandra kepada wartawan, Selasa (28/12/2021).

Baca Juga: Kasus Salah Transfer Puluhan Miliar Rupiah, DPR: Jadi Preseden Buruk Industri Perbankan

Doktor di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia ini mengungkapkan, bahwa manajemen puncak memiliki peran penting dalam menyediakan solusi yang lebih cepat dan tepat berdasarkan pengenalan pola untuk memecahkan masalah kompleks selama era transformasi digital.

"Tanpa dynamic dominant logic, perusahaan tidak dapat mempertahankan kebugaran dinamisnya karena kurangnya konseptualisasi bisnis dan keputusan tepat atas alokasi sumber daya yang krtitikal," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meminta perbankan untuk merubah pelayanan dari konvensional menjadi digital. Hal ini, karena perubahan sikap nasabah yang ingin serba digital dan praktis.

Ia menjelaskan, saat ini nasabah ingin transaksi perbankan di mana saja tanpa perlu harus datang ke kantor cabang. Maka dari itu, ia menggenjot para perbankan untuk segera melakukan digitalisasi pelayanan kepada nasabah.

"Sekarang masyarakat sudah pengennya transaksi hanya melalui Handphone di kamar mandi, kamar tidur, sambil di cafe. Mau buka rekening transfer transaksi lain online semua dari Handphone," ujar Perry.

Baca Juga: Likuiditas Masih Longgar, Perbankan Genjot Salurkan Kredit Pada 2022

Perry memaparkan, saat ini telah banyak perbankan yang merubah layanannya menjadi digital. Namun, lanjutnya banyak juga perbankan yang belum melakukan digitalisasi.

Sehingga, ia kembali menyerukan, perbankan harus prioritaskan layanan digital kepada nasabah.

"Kawan-kawan yang ikut di perbankan saya sudah berkali-kali ayo perbankan (digitalisasi) dan Alhamdulillah sekitar 15 bank sangat agresif melakukan digital banking," jelas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI