Suara.com - Bank Mandiri mulai mengimplementasikan BI FAST yang merupakan sistem transfer dana antar bank secara real-time dari Bank Indonesia. Dengan implementasi sistem itu, biaya transfer antar bank dengan aplikasi Livin' by Mandiri hanya Rp 2.500.
Direktur Information and Technology Bank Mandiri, Timothy Utama mengatakan, saat ini baru aplikasi Livin by Mandiri bagi pengguna android saja yang bisa menikmati biaya transfer antar bank Rp 2.500.
Menurut dia, dalam waktu dekat, pengguna iOS pun juga akan dapat menikmati layanan BI FAST di aplikasi Livin' by Mandiri.
"Biaya transfer antar bank dengan menggunakan BI FAST hanya Rp 2.500 dengan limit sampai Rp 250 juta secara real time, menggunakan nomor rekening, nomor handphone maupun alamat e-mail. Transfer ke sesama rekening mandiri pun tetap gratis dan lebih praktis menggunakan nomor handphone dan alamat e-mail," ujar Timothy dalam keterangannya, Selasa (28/12/2021).
Baca Juga: Bank Mandiri Taspen Gelar Bedah Rumah di Lahat untuk Berikan Hunian Layak
Timothy mengungkapkan, hingga akhir November 2021 total pengguna Livin’ by Mandiri sudah menembus angka 9,4 juta. Jumlah transaksi mencapai 1,2 miliar transaksi dengan total nilai transaksi Rp 1,500 triliun atau tumbuh 62 persen dari akhir tahun 2020.
"Kami sangat mengapresiasi kehadiran BI FAST ini. Kami pun bangga bisa menjadi bagian dari pelopor dalam implementasi inisiatif tersebut melalui super app kami, khususnya untuk nasabah di segmen retail," imbuh dia.
Timothy menambahkan, Livin’ by Mandiri menjadi aplikasi perbankan mobile yang mengimplementasikan BI FAST ke publik.
Di samping menggunakan nomor rekening, nasabah kini bisa menggunakan nomor handphone ataupun alamat email yang sudah terdaftar di BI FAST sebagai alternatif tujuan transfer, baik ke rekening sesama mandiri atau bank lain. Tidak perlu lagi mengingat-ingat dan mengetikkan nomor rekening, cukup pilih dari daftar kontak di handphone.
"Livin’ by Mandiri selalu kami kembangkan dengan fokus untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Dengan ini, kami maju selangkah lagi untuk menyempurnakan financial super app kami," pungkas Timothy.
Baca Juga: BI Bali Perkirakan Kebutuhan Uang Tunai Saat Nataru Meningkat Sampai Rp 2,1 Triliun