Pasca Tragedi Pesawat Jatuh, Ethiopian Airlines Kembali Terbangkan Boeing 737 MAX 8

Selasa, 28 Desember 2021 | 08:02 WIB
Pasca Tragedi Pesawat Jatuh, Ethiopian Airlines Kembali Terbangkan Boeing 737 MAX 8
Ethiopian Airlines, Boeing 737, tengah berada di bandara Mahe, Seychelles. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Maskapai Ethiopian Airlines berencana kembali menerbangkan pesawat Boeing 737 MAX pada Februari 2022. Setelah maskapai merasa puas dengan keselamatan pesawat yang telah diperbaiki.

Untuk diketahui, Pengoperasian pesawat Boeing 737 MAX 8 ini merupakan yang pertama kalinya sejak diberhentikan pada 2019. Pemberhentian operasional ini imbas dari, jatuhnya pesawat tersebut dengan penerbangan 302 menuju Kenya yang menewaskan 157 penumpang dan awak.

"Keselamatan adalah prioritas utama kami, dan itu memandu setiap keputusan yang kami buat dan semua tindakan yang kami ambil," kata Kepala Eksekutif Tewolde Gebremariam dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Selasa (28/12/2021).

"Kami telah mengambil cukup waktu untuk memantau pekerjaan modifikasi desain dan lebih dari 20 bulan proses perbaikan yang ketat pilot, insinyur, teknisi pesawat, awak kabin kami yakin akan keselamatan armada." ucapnya.

Baca Juga: Kemenhub Izinkan Kembali Pesawat Boeing 737 MAX 8 Beroperasi

Seperti diketahui, Boeing 737 Max 8 milik Ethiopian Airlines terjatuh tak lama setelah lepas landas. Pesawat yang mengangkut 149 penumpang dan delapan awak penerbangan ini jatuh di kota Bishoftu, 62 km dari ibu kota Ethiopia, Addis Ababa.

Seperti dilansir Reuters, pesawat dengan penerbangan ET 302 menuju Nairobi, Kenya itu meninggalkan bandara Bole di Addis Ababa pada pukul 8.38 pagi waktu setempat, namun pada 8.44 pagi otoritas layanan navigasi kehilangan kontak pesawat itu.

"Operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung dan kami tidak memiliki informasi yang dikonfirmasi tentang selamat atau kemungkinan korban," kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Minggu (10/3/2019).

Ethiopian Airlines adalah maskapai pelat merah milik negara serta operator paling besar di benua Afrika. Tahun lalu, Ethiopian Airlines pada tahun lalu menerbangkan 10,6 juta penumpang.

Kecelakaan besar terakhir pada Januari 2010, ketika penerbangan dari Beirut, ibu kota Lebanon, turun tak lama setelah tinggal landas.

Baca Juga: Pesawat Pribadi yang Bawa Produser Terkenal Puerto Rico Jatuh, 9 Orang Tewas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI