Suara.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyindir pemerintah soal perbedaan aturan karantina antara pejabat pemerintah dengan rakyat jelata, sindiran tersebut diutarakan Susi Pudjiastuti lewat akun Twitter pribadi miliknya.
Ternyata cuitan Susi Pudjiastuti ini terdengar juga oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, menurut Luhut kebijakan perbedaan aturan karantina ini tidak hanya dilakukan di Indonesia saja tetapi hampir dilakukan di seluruh negara di dunia, tujuannya kata dia agar pelaksanaan tata kenegaraan tetap jalan.
"Karena mekanisme bernegara harus terus jalan. Tapi tentu dengan pengawasan ketat," kata Luhut dalam konferensi pers Update Penanganan Pandemi Covid-19 secara virtual, Senin (27/12/2021).
Luhut pun meminta soal aturan ini jangan disalahartikan dan seolah-olah negara tidak adil kepada rakyatnya.
Baca Juga: Pandemi Terkendali, Luhut: Masyarakat Bisa Beraktivitas di Penghujung Tahun
"Jadi jangan dibentrok dan diadukan antara pejabat pemerintah, orang berada dan rakyat biasa. Saya kira itu tidak arif kalau ada mantan pejabat kalau bicara seperti itu," tegas Luhut.
Luhut menegaskan bahwa negara dalam membuat aturan sudah mempertimbangkan banyak hal termasuk juga soal aturan karantina bagi pejabat dan rakyat.
"Kita tahu apa yang harus kita lakukan saat ini, dengan pengalaman kita selama ini, kita akan memberi yang terbaik buat republik ini," katanya.
Sebelumnya pada 21 Desember 2021, Susi Pudjiastuti mencuitkan soal aturan kebijakan karantina yang berbeda bagi pejabat dan rakyat. Dirinya pun meminta pencerahan soal perbedaan aturan ini.
"Mohon pencerahan, kenapa pejabat dan orang penting boleh karantina di rumah sendiri? Kenapa masyarakat tidak boleh karantina di rumah sendiri? Kenapa yang boleh berhemat atau jadi pelit cuma pejabat/VIP? Kenapa masyarakat tidak boleh berhemat/pelit? Kenapa cara karantina berbeda," cuit Susi Pudjiastuti.
Baca Juga: Menteri Luhut Ingin Masyakarat Berlibur ke Wisata Dalam Negeri