Suara.com - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata di Indonesia menerima penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 470 Miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2021 untuk mengembangkan Tana Mori.
Pengembangan Tana Mori Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan satu dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini sendiri dilakukan guna mendukung kesiapan Tana Mori sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan side event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022, ASEAN Summit pada tahun 2023 maupun event internasional lainnya.
Penambahan PMN ini ditandai dengan kegiatan seremoni Pemberian PMN 2021 yang digelar oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan RI di Benoa Cruise Terminal, Pelabuhan Benoa, Bali.
Selain PMN untuk ITDC, pada kegiatan ini juga dilakukan penyerahan PMN kepada PT Pelabuhan Indonesia (Persero)/Pelindo. Seremoni ini dihadiri oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban, Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN Nawal Nely, Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer, Direktur Keuangan, Strategi dan Manajemen Risiko ITDC Nugdha Achadie, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono dan tamu undangan lainnya.
Baca Juga: Nasabah Jiwasraya Bernafas Lega, IFG Life Mulai Ambil Alih Polis
Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer dan Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono juga telah menandatangani komitmen untuk melaksanakan Key Performance Indicators/Indikator Kinerja Utama terkait dengan penambahan PMN tahun 2021. KPI PMN 2021 untuk ITDC tersebut antara lain realisasi pembangunan infrastruktur dasar, realisasi pembangunan fasilitas MICE, realisasi penyerapan dana PMN, penyerapan tenaga kerja dan aspek parameter keuangan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Pemerintah memberikan PMN yang berasal dari APBN 2021 kepada BUMN sebagai penguatan keuangan BUMN, karena harus melakukan beberapa misi atau langkah-langkah program pembangunan yang sangat penting.
"PMN merupakan tanggung jawab professional dari para Direksi dan pekerja BUMN sebagai tata kelola korporasi yang baik atau good corporate governance. Kementerian Keuangan sebagai an ultimate shareholder dan Kementerian BUMN sebagai proxy shareholder adalah sebagai guardian BUMN agar mampu men-deliver,” kata Sri Mulyani ditulis Senin (27/12/2021).
“Kami berterima kasih kepada Pemerintah atas kepercayaan yang diberikan kepada kami dalam mengembangkan destinasi unggulan baru ini. Penambahan PMN senilai Rp 470 Miliar akan semakin meningkatkan kapasitas dan kemampuan ITDC dalam pengembangan dan pembangunan kawasan pariwisata bertaraf internasional di Tana Mori, Labuan Bajo, NTT,” tutur Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer.
Adapun beberapa manfaat PMN bagi Pemerintah yaitu mendukung pemulihan ekonomi sektor pariwisata pasca pandemi Covid-19, mendukung pengembangan kawasan pariwisata baru di Indonesia, meningkatkan pendapatan daerah dan devisa bagi negara, menumbuhkembangkan industri pendukung kepariwisataan serta menambah penyerapan dan peningkatan kualitas tenaga kerja.
Baca Juga: Marshal WSBK Mandalika Diberi Sertifikat dan Honor 400 Ribu, Tetap Bersyukur
Lebih lanjut PMN diharapkan mampu meningkatan Produk Domestik Bruto per kapita wilayah Tana Mori, menambah potensi penyerapan tenaga kerja (perhotelan dalam Kawasan) sebesar 2.327 orang, tersedianya lapangan kerja tidak langsung sebanyak 75.045 lapangan kerja per tahun, dan meningkatkan usaha-usaha kreatif dan UMKM yang terkait dengan perkembangan usaha baik di dalam maupun di sekitar kawasan.
Abdulbar menjelaskan bahwa penambahan PMN ini akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dasar dan utilitas, fasilitas penunjang, serta aset produktif, dengan tujuan untuk membuka akses jalan dari luar kawasan Tana Mori menuju area pengembangan Tana Mori.
Selain itu juga akan digunakan untuk membangun fasilitas pendukung dan fasilitas meetings, incentives, conferences and exhibitions (MICE) bertaraf internasional. Pengembangan Tana Mori akan dilakukan dengan konsep green tourism dan mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Guna mengoptimalkan pengelolaan kawasan pariwisata, ITDC akan terus melakukan berbagai upaya kreatif untuk memenuhi seluruh kebutuhan pendanaan tersebut baik melalui Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, sinergi antar BUMN, maupun pendanaan ke Lembaga Pembiayaan dari dalam dan luar negeri.
Sebagai BUMN Pariwisata dengan tag line Creating Destinations, penugasan pengembangan Tana Mori ini selaras dengan visi perusahaan serta merupakan wujud komitmen ITDC dalam mendukung program Pemerintah mengembangkan 5 DPSP yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Likupang. Seperti diketahui, selain mengelola kawasan The Nusa Dua, Bali, saat ini ITDC tengah mengembangkan DPSP KEK Mandalika.
“Dengan pengalaman kami mengembangkan The Nusa Dua dan The Mandalika, kami optimistis kebutuhan pendanaan dapat tercapai dan Tana Mori akan siap menjadi tuan rumah lokasi side event KTT G20 tahun 2022, ASEAN Summit pada tahun 2023, serta berbagai event nasional dan internasional. Kami juga optimistis, ke depan, Tana Mori akan mampu berkembang sebagaimana Nusa Dua dan Mandalika serta menjadi destinasi pariwisata kebanggaan Indonesia. Oleh karena itu, kami mohon dukungannya agar pengembangan Tana Mori dapat berjalan lancar sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi NTT dan Indonesia,” tutup Abdulbar.