Suara.com - Sebagian besar warga Amerika Serikat (AS) sepertinya tidak akan merasakan liburan saat natal dan tahun baru. Pasalnya, banyak maskapai penerbangan di AS membatalkan penerbangan secara massal.
Pembatalan penerbangan ini bukan tanpa alasan. Penyebaran kasus omicron di AS yang sangat tinggi ini jadi alasan utama tidak adanya penerbangan saat liburan natal.
Seperti dikutip dari CNN Business, lebih dari 1.200 penerbangan AS dibatalkan dan lebih dari 5.000 ditunda Minggu, menurut FlightAware. Secara global, ada lebih dari 2.000 pembatalan.
Kendala operasional di maskapai penerbangan akan datang karena jutaan orang masih terbang meskipun ada peningkatan kasus virus corona. TSA mengatakan pihaknya menyaring 2,19 juta penumpang di bandara di seluruh negeri pada hari Kamis, angka tertinggi sejak kenaikan dalam perjalanan liburan dimulai seminggu yang lalu.
Baca Juga: Liburan Natal Di AS Kacau, Ratusan Penerbangan Batal Gegara Omicron
Pada hari Kamis, United Airlines ( UAL ) mengatakan harus membatalkan beberapa penerbangan karena varian Omicron.
Lonjakan nasional dalam kasus Omicron minggu ini berdampak langsung pada kru penerbangan kami dan orang-orang yang menjalankan operasi kami, kata memo United yang diperoleh CNN.
United membatalkan 201 penerbangan pada hari Jumat, mewakili 10% dari total jadwalnya dan 238 penerbangan pada hari Sabtu, mewakili 12% dari total perbangannya menurut situs pelacakan penerbangan FlightAware .
United telah memberitahu pelanggan yang terkena dampak sebelum mereka datang ke bandara menurut pernyataan perusahaan.
"Kami mohon maaf atas gangguan ini dan sedang bekerja keras untuk memesan ulang sebanyak mungkin orang dan membawa mereka dalam perjalanan untuk liburan."
Baca Juga: Menko Luhut Minta Masyarakat Jika Ingin Berlibur Tetap di Indonesia Jangan ke Luar Negeri
Kamis malam, Delta Air Lines ( DAL ) juga membatalkan penerbangan. Maskapai ini membatalkan 173 penerbangan Malam Natal, menurut FlightAware. Delta mengatakan pembatalan itu karena beberapa masalah termasuk varian Omicron.
"Kami meminta maaf kepada pelanggan kami atas keterlambatan rencana perjalanan liburan mereka. Orang-orang Delta bekerja keras untuk membawa mereka ke tempat yang mereka butuhkan secepat dan seaman mungkin pada penerbangan berikutnya yang tersedia," kata Delta dalam sebuah pernyataan.
Selain itu, JetBlue juga membatalkan 80 penerbangan, atau sekitar 7% dari total penerbangan keseluruhan, pada hari sebelum Natal.
Alaska Airlines mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka membatalkan 17 penerbangan karena Omicron pada hari Kamis. Maskapai juga ini membatalkan 11 penerbangan pada hari Jumat.
China Eastern membatalkan 960 penerbangan pada hari Sabtu dan Minggu, dan Air China membatalkan 465, menurut FlightAware. Shenzhen Airlines, Lion Air dan Wings Air juga membatalkan puluhan penerbangan,