Bank Indonesia Sebut Lima Ancaman Ekonomi yang Meski Diwaspadai di Masa Depan

Jum'at, 24 Desember 2021 | 15:03 WIB
Bank Indonesia Sebut Lima Ancaman Ekonomi yang Meski Diwaspadai di Masa Depan
Gubernur BI, Perry Warjiyo. (Dokumentasi Humas Bank Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan ada lima masalah global yang harus diwaspadai Indonesia dalam pemulihan ekonomi masa mendatang.

Pertama, normalisasi kebijakan moneter yang bakal dilakukan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).

Tapering sendiri merupakan kebijakan bank sentral dengan cara mengurangi pembelian aset seperti obligasi (surat utang). Dampaknya aliran modal asing ke negara berkembang, salah satunya Indonesia, akan berkurang.

"Ini harus kita upayakan di Presidensi G20 ini harus direncanakan secara baik dan terutama dikomunikasikan secara baik," katanya dalam webinar, Jumat (24/12/2021).

Baca Juga: Gubernur BI : Jakarta Tumbuh, Indonesia Tumbuh

Masalah kedua, soal scaring effect imbas pandemi terhadap korporasi dan stabilitas sistem keuangan negara maju, seperti Amerika Serikat dan Cina.

Masalah ketiga, meluasnya sistem pembayaran digital antarnegara dan risiko aset kripto. Keempat, semakin kuatnya tuntutan ekonomi dan keuangan hijau dari negara maju.

"Perbankan dan sektor keuangan tentu saja harus mempersiapkan bagaimana bisa membiayai proyek-proyek yang hijau," paparnya.

Masalah kelima, semakin melebarnya kesenjangan, terutama di masa pandemi ini. Menurutnya di sinilah inklusi ekonomi dan keuangan menjadi penting, termasuk melalui digitalisasi.

Baca Juga: Jelang Nataru, BI Klaim Inflasi DKI Jakarta Relatif Terjaga

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI