Suara.com - Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan atau PUPR menjelaskan tahap awal proyek Jalan Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya atau Cigatas sampai dengan Tasikmalaya.
"Tahap pertama pembangunan Jalan Tol Cigatas sampai dengan Tasikmalaya," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Hedy Rahadian di Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (24/12/2021).
Hedy berharap pembangunan Tol Cigatas ini dapat memecah atau mengatasi beberapa titik kemacetan.
"Karena kita jalurnya jalur Garut, jadi tidak seperti jalur jalan nasional sekarang, kita melihat pusat pertumbuhan potensialnya di Garut," katanya.
Baca Juga: Berikut 50 Proyek PLN di Jawa Bagian Barat yang Telah Rampung
Menurut Hedy, pembangunan Tol Cigatas memiliki tantangan luar biasa yakni menghadapi kondisi geografis jurang dan lembah, seperti pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu.
Dengan demikian sebagian pembangunan jalan Tol Cigatas kemungkinan bakal menggunakan jembatan.
"Kita harus mengantisipasi hal tersebut dengan lebih baik. Pada prinsipnya kita berupaya mengurangi dampak sebanyak mungkin terhadap lingkungan," kata Dirjen Bina Marga tersebut.
Berkaitan dengan pemenang proyek jalan Tol Cigatas tersebut, Hedy menyampaikan akan melakukan proses penetapan pemenang.Sebelumnya Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan keberadaan jalan Tol Cileunyi-Garut -Tasikmalaya (Cigatas) dinilai akan mendorong perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang akhirnya menumbuhkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah itu.
Ia menuturkan Kabupaten Garut rencananya akan memiliki dua gerbang tol dalam pembangunan jalan Tol Cigatas tersebut yakni di wilayah Banyuresmi dan sekitar kota Garut.Pemkab Garut, kata dia, menyambut baik adanya dua gerbang tol itu karena akan memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata menarik yang ada di Garut.
Baca Juga: PLN Rampungkan 50 Proyek Tegangan Tinggi di Jawa Bagian Barat selama 2021
Selama ini wisatawan yang berkunjung ke Garut mengeluhkan akses jalan yang seringkali terjebak macet di beberapa titik, seperti di Kecamatan Kadungora, Leles dan Tarogong.Akibat kemacetan itu jarak tempuh dari Bandung menuju Garut bisa sampai empat jam di musim libur akhir pekan, padahal normalnya menggunakan kendaraan roda empat maupun sepeda motor sekitar 1,5 jam.