Blok Rokan Ditarget Mampu Produksi 180 Ribu BOPD Pada 2022

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 23 Desember 2021 | 13:30 WIB
Blok Rokan Ditarget Mampu Produksi 180 Ribu BOPD Pada 2022
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengapresiasi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memiliki target roduksi 180 ribu barel minyak per hari atau BOPD pada 2022 nanti. Target ini jadi optimisme usai sebelumnya berhasil mencapai rata-rata produksi 162 ribu BOPD.

Diakui oleh Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin, pihaknya sudah gencar melakukan pengeboran sumur melalui pengoperasian 17 rig demi mencapai target tersebut.

"Mimpi kami pada 2024 mengejar produksi 270 ribu BOPD. Pada 2025, kami kejar 300 ribu BOPD," kata Jaffee dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (23/12/2021).

Guna mendukung program produksi 300 ribu BOPD, Pertamina harus terus melanjutkan pengeboran secara masif.

Baca Juga: Serikat Buruh BUMN Terpecah Gegara Rencana Mogok Kerja Karyawan Pertamina

Pada 2022, perusahaan menargetkan pengeboran sebanyak 400-500 sumur dengan menambah tiga rig, sehingga totalnya akan menjadi 20 rig.

"Untuk mencapai 300 ribu BOPD tidak hanya mengebor sumur baru, namun semua ekosistemnya harus disiapkan dan ini butuh investasi yang besar," ungkap Jaffee.

Pertamina Hulu Rokan yang didirikan pada 20 Desember 2018 mulai mengambil alih pengelolaan Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia pada 9 Agustus 2021.

Selain Blok Rokan sebagai induk perusahaan Regional 1 Sumatera, PHR juga mengelola seluruh aset-aset produksi Pertamina di Sumatera.

Saat ini, Regional 1 Sumatera berkontribusi 35 persen dari total produksi minyak dan gas bumi Pertamina melalui Subholding Upstream.

Baca Juga: Cegah Kelangkaan, Pertamina Tambah Pasokan LPG 3 Kg di Bona Fartuna

Komisaris Independen PHR Reinhard Parapat berharap semua pihak mendukung kegiatan PHR sebagai salah satu produsen minyak terbesar agar terus menunjukkan kinerja terbaiknya.

"Hal ini untuk menunjang target produksi satu juta barel minyak per hari pada 2030," pungkas Reinhard.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI