Bukti Nyata Peran Perempuan, Total Aset Investasi di Pasar Modal Capai Rp234 Triliun

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 22 Desember 2021 | 18:12 WIB
Bukti Nyata Peran Perempuan, Total Aset Investasi di Pasar Modal Capai Rp234 Triliun
Menkeu Sri Mulyani dalam konfrensi pers virtual pada Senin (13/12/2021). [Tangkapan Layar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aset investor perempuan di pasar modal diperkirakan mencapai Rp234 triliun, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, nilai itu meningkat dari Rp181 triliun pada awal tahun 2021.

"Angka ini berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) 2021, di mana porsi investor perempuan di pasar modal menjadi 38 persen dari total aset investor individu," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam acara Capital Market Women Empowerment Forum secara daring di Jakarta, Rabu (22/12/2021).

Sri Mulyani menegaskan pemerintah akan terus melakukan edukasi investasi dalam meningkatkan kemampuan perempuan, terutama melalui literasi keuangan.

Selain itu peranan perempuan sebagai investor Surat Berharga Negara (SBN) juga cukup dominan, yang menunjukkan perempuan di Indonesia tidak hanya memiliki literasi, namun keterampilan dalam mengelola keuangan, termasuk dalam berinvestasi.

Baca Juga: Minta Bupati Cicipi Jengkol Buatannya, Ridwan Kamil: Harus Bilang Enak, Kalau Tidak...

Dengan demikian pemerintah terus menciptakan penguatan kapasitas dan kesempatan yang sama dalam pemberdayaan perempuan, salah satunya melalui program PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Mekaar, yang memberikan pinjaman kepada 10,8 juta pengusaha UMKM, yang didominasi wanita.

Ia berharap, upaya ini terus ditingkatkan, terlebih dengan banyaknya perempuan kelas menengah yang memiliki sumber ekonomi cukup baik.

"Mereka tentu diharapkan mampu mengelola sumber dayanya secara produktif dan terus-menerus bisa menggunakan hasil investasinya untuk hal-hal yang juga sifatnya produktif," katanya.

Sri Mulyani membeberkan indeks inklusi keuangan perempuan di Indonesia saat ini cukup tinggi, yakni 75,15 persen, sedikit lebih rendah dari indeks inklusi keuangan laki-laki yang sebesar 77,24 persen.

Meski sedikit rendah, namun nyatanya indeks tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan indeks inklusi perempuan global yang sebesar 65 persen, dengan jarak yang cukup lebar dengan indeks inklusi laki-laki global, yaitu 72 persen.

Baca Juga: Pencopet Nekat Beraksi di Acara yang Dijaga Satpol PP

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI