Kehilangan Aset Kripto Senilai Rp4,3 Triliun, Pria Ini Depresi Berat Hingga Merasa Gila

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 22 Desember 2021 | 13:08 WIB
Kehilangan Aset Kripto Senilai Rp4,3 Triliun, Pria Ini Depresi Berat Hingga Merasa Gila
Ilustrasi (Unsplash/Bermix)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Investasi adalah salah satu instrumen yang sulit ditebak meski dapat diepalajari. Mimpi menjadi orang kaya kadang terpaksa pupus karena kegagalan berinvestasi.

Baru-baru ini, seorang pria yang dirahasiakan identitasnya mengaku kehilangan aset Bitcoin dengan nilai triliunan rupiah hingga membuatnya depresi parah.

Mengutip dari The Sun, pria itu gagal menjadi seorang triliuner setelah kehilangan 10.000 koin BTC yang ada di dalam laptop lamanya.

Dalam unggahan di portal komunitas Reddit, pria itu menceritakan awal mula dia memiliki aset BTC sangat banyak saat kripto itu belum banyak diminati pasar seperti sekarang, tepatnya pada 2010 silam.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Dapat iPhone 13 Pro Dari Aplikasi NOBI

Empat tahun kemudian, pria ini menyadari Bitcoin semakin diminati pasar sehingga ia bermaksud mencari aset yang ia simpan di dompet kripto pada komputer lama miliknya.

Sayangnya, saat ia mencari komputer lamanya itu, ternyata sang ibu sudah membuangnya begitu saja. 

Hal ini lantas membuat dirinya diliputi rasa berkecamuk antara marah, sedih dan kebingungan. Pasalnya, aset itu diperkirakan kini senilai sekitar US$300 juta, atau setara Rp4,3 triliun. Alias, ia gagal jadi orang kaya baru.

“Saya benar-benar pingsan, saya marah, bingung, kaget, dalam penyangkalan, sedih, marah dan banyak emosi lainnya,” ujarnya.

Hal ini telah memberi pukulan keras bagi dirinya, bahkan kini ia mengaku menderita gangguan mental dan depresi setiap hari.

Baca Juga: Luno dan MPC Resmi Berkolaborasi, Siap Perluas Akses Mata Uang Digital di Indonesia

Saat ini, dia benar-benar telah merusak hidupnya, bahkan telah dikeluarkan dari pekerjaannya karena kurangnya motivasi hidup dari dirinya. Pria ini juga memilih untuk menjauh dari keluarga dan teman-temannya.

“Segalanya tidak sama seperti dulu dan tidak akan pernah sama karena Bitcoin telah menghancurkan hidup saya, atau mungkin saya membiarkannya menghancurkan hidup saya,”ujarnya.

Pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah ini, terlepas dari kebenarannya, adalah untuk menyimpan kunci pribadi di dalam tempat yang mudah untuk di akses.

Selain menyimpan di perangkat teknologi, ada baiknya juga ditulis secara manual di selembar kertas dan disimpan di tempat yang mudah untuk diingat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI