Amerika Serikat Hadapi Krisis Permen

Rabu, 22 Desember 2021 | 09:21 WIB
Amerika Serikat Hadapi Krisis Permen
Ilustrasi permen karet. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat (AS) kini tengah menghadapi krisis permen. Hal ini disebabkan para produsen permen yang menurunkan produksi karena rantai pasok global yang tengah terganggu.

Salah satu produsen permen AS Hammond's mengakui banyak pesanan yang datang ke perusahaannya. Hanya saja perusahaan tidak menyanggupi pesanan karena berbagai masalah dihadapi selama pandemi

"Kami harus meninggalkan bisnis tahun ini. Saya tidak akan mengatakan bahwa itu adalah 30% dari keseluruhan bisnis, tetapi kami yakin mungkin harus meninggalkan 10% dari bisnis," kata Schuman, CEO Hammond's, seperti dikutip dari CNN Business, Rabu (22/12/2021).

Produsen permen telah mengalami kesulitan selama pandemi dengan harga komoditas yang tinggi, kekurangan tenaga kerja, dan gangguan transportasi, rantai pasokan. Ini menghindari keuntungan besar yang didapat selama musim liburan.

Selama lebih dari satu abad, Permen Hammond telah mengubah dan mengemas Natal klasik untuk toko souvenir kecil dan pedagang besar. Hammond adalah pemasok grosir terbesar tongkat permen buatan tangan AS.

"Jadi Hammond's menjual permen tongkat ke ribuan pengecer di seluruh negeri, dari toko permen lokal Anda ke toko furniture Anda ke toko perangkat keras Anda ke beberapa toko besar yang kami tahu," imbuh Schuman.

Tidak hanya Hammod's, Produsen permen lainnya Doscher's Candy Co hanya menyanggupi 70% pesanan oleh supermarket terbesar AS Walmart.

"Semakin banyak anggota Klub Sam yang berbelanja permen musiman, termasuk permen tongkat," kata juru bicara perusahaan. "Dalam upaya untuk memenuhi permintaan yang diantisipasi, kami meningkatkan pembelian dari pemasok lain dan menarik inventaris dan produksi ke depan jika memungkinkan."

Total penjualan gula-gula musiman naik 20% dibandingkan tahun lalu, untuk periode lima minggu yang berakhir 5 Desember, menurut Asosiasi Penganan Nasional dan data pasar IRI. Penjualan non-cokelat liburan musim dingin termasuk permen naik lebih dari 34% dari tahun 2020.

Baca Juga: Jelang Musim Belanja Liburan di AS, Marak Pencurian Gaya 'Flash Mob'

Para pengecer permen telah meningkatkan item permen liburan per toko lebih dari 9%, dan jumlah total produk non-cokelat di toko naik hampir 23%, menurut data.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI