Suara.com - Harga emas melemah pada perdagangan hari Selasa, karena dolar kembali menguat dan selera untuk aset berisiko muncul kembali. Meski begitu kekhawatiran penyebaran virus corona lewat varian Omicron tak juga membuat logam kuning ini menguat.
Mengutip CNBC, Rabu (22/12/2021) harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD1.786,50 per ounce dan emas berjangka Amerika Serikat menyusut 0,3 persen menjadi USD1.788,70 per ounce.
"Kita mendapati selera risiko kembali lagi dengan ekuitas AS naik setelah kerugian kemarin dan dolar juga pulih bersama dengan imbal hasil obligasi AS dan semuanya sedikit menekan emas," kata Phillip Streible, Chief Market Strategist Blue Line Futures di Chicago.
Dolar AS kembali menguat dengan menutup beberapa kerugian pada perdagangan sebelumnya dan membuat aksi jual di pasar global.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Jadi Rp 931.000 per Gram
Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap lonjakan indeks harga konsumen, tetapi kenaikan suku bunga dapat mengekang tekanan inflasi dan juga mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Sementara itu harga logam mulia lainnya perak di pasar spot melonjak 1,2 persen menjadi USD22,50 per ounce dan paladium melambung 2,6 persen menjadi USD1.794,86 per ounce, sementara platinum stabil di posisi USD932,00 per ounce.