Harga Emas Dunia Justru Melemah Meski Ada Ancaman Varian Omicron

Selasa, 21 Desember 2021 | 07:59 WIB
Harga Emas Dunia Justru Melemah Meski Ada Ancaman Varian Omicron
Ilustrasi emas batangan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga emas dunia biasanya naik ketika jumlah infeksi virus corona meningkat, seperti halnya yang terjadi saat ini dimana negara-negara Eropa dan Amerika Serikat mengalami lonjakan kasus virus corona varian Omicron. Tapi Harga emas justru melemah.

Mengutip CNBC, Selasa (21/12/2021) harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD1.793,33 per ounce, sementara emas berjangka Amerika Serikat melemah 0,6 persen menjadi USD1.794,60 per ounce.

Ekuitas global mundur di tengah kekhawatiran atas dampak pembatasan Covid-19 yang lebih ketat, tetapi arus masuk  safe-haven  ke emas tampaknya terhenti.

Emas juga menemukan sedikit dukungan dari dolar yang lebih rendah.

Baca Juga: Harga Emas Dunia Bersinar, Tembus 1.800 Dolar AS/Ounce

Ini berbeda dengan sesi Jumat, ketika kekhawatiran yang dipimpin Omicron mendorong harga emas ke level tertinggi sejak 26 November.

"Emas mencatat sedikit reli yang bagus dan sekarang kita memasuki periode liburan di mana tidak ada lagi partisipasi penuh dari pedagang dan kita mungkin akan melihat berkurangnya selera terhadap risiko yang tidak banyak membantu emas," kata Ed Moya, analis OANDA.

Ketegangan tersebut kemungkinan akan bertahan hingga akhir tahun sebelum akhirnya konsolidasi di atas level kunci USD1.800 pada Januari atau lebih di tengah berita Omicron, Moya menambahkan.

Meski emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian yang lebih tinggi, kenaikan suku bunga akan meningkatkan  opportunity cost  memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.

Tetapi ketidakpastian akibat Omicron dapat menyebabkan narasi bank sentral yang lebih dovish pada 2022, membantu emas, kata analis.

Baca Juga: Hari Ini Harga Emas Masih Terus Meroket

"Kita masih bisa melihat kenaikan moderat untuk logam mulia karena pemosisian yang miring ke  bearish  menunjukkan logam tersebut mungkin lebih responsif terhadap keraguan yang mulai muncul seputar kemampuan The Fed untuk memberikan sikap  hawkish  mereka," kata TD Securities dalam sebuah catatan.

Kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari pembatasan Covid-19 tampaknya telah merembes ke logam lain, yang cenderung mengikuti pemulihan pasar yang lebih luas.

Sementara itu harga logam lainnya paladium anjlok 2 persen menjadi USD1.746,85 per ounce, sementara platinum naik 0,1 persen menjadi USD930,50 per ounce. Perak turun 0,3 persen menjadi USD22,28 per ounce. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI