Kementerian PUPR Tawarkan Proyek Tol Kediri-Tulungagung Senilai Rp10,4 Triliun

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 20 Desember 2021 | 12:58 WIB
Kementerian PUPR Tawarkan Proyek Tol Kediri-Tulungagung Senilai Rp10,4 Triliun
Pembangunan Jalan Tol Ngawi-Kertosono di Jawa Timur. [Dok PT NKJ]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menawarkan proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) yakni Jalan Tol Kediri-Tulungagung dengan nilai investasi Rp10,49 triliun.

"Dalam market sounding kali ini akan disampaikan proyek KPBU Jalan Tol Kediri-Tulungagung sepanjang 44,51 km dengan nilai investasi Rp10,49 triliun," ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Herry Trisaputra Zuna dalam pidato sambutan yang dibacakan Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Reni Ahiantini, Senin (20/12/2021).

Ia menambahkan, masa konsesi Jalan Tol Kediri-Tulungagung selama 50 tahun dengan skema pengembalian user charge.

"Direncanakan Proyek Tol Kediri-Tulungagung akan memasuki tahap pelelangan pada kuartal III tahun 2022," kata dia.

Baca Juga: Kementerian PUPR Janji Percepat Perbaikan Infrastruktur Wilayah Terdampak Erupsi Semeru

Proyek Tol Kediri-Tulungagung sendiri merupakan proyek KPBU bersifat unsolicited yang diprakarsai oleh PT Gudang Garam Tbk.

Proyek ini merupakan kelanjutan dari Jalan Tol Kertosono-Kediri yang bertujuan untuk mendukung pembangunan dan pengembangan kawasan Bandara Kediri.

Tol ini diharapkan bisa mempermudah akses menuju kawasan Jawa Timur bagian selatan. Proyek ini adalah perwujudan komitmen pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur di Indonesia, guna mewujudkan konektivitas antarwilayah.

Agenda ini diharapkan juga dapat memberikan manfaat langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat.

Manfaat langsung yang nantinya dapat dirasakan oleh masyarakat dari proyek KPBU jalan tol ini yaitu dapat menurunkan biaya operasional kendaraan (BOK) dan nilai waktu serta mengurangi waktu tempuh ke Bandara Kediri.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, BNPB: Jangan Sampai ada Masyarakat di Area Ini, Masih Berbahaya!

"Selain itu terkait manfaat tidak langsung dari proyek jalan tol tersebut juga adalah peningkatan pendapatan atas produksi wilayah setempat, dikarenakan kelancaran mobilitas hasil produksi serta meningkatnya nilai lahan sejalan dengan terbangunnya kawasan di sekitar jalan tol tersebut," pungkas Herry.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI