BEI dan Kehati Luncurkan ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan ESG Quality 45 IDX KEHATI

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 20 Desember 2021 | 11:11 WIB
BEI dan Kehati Luncurkan ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan ESG Quality 45 IDX KEHATI
Sejumlah karyawan saat penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (28/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) meluncurkan dua indeks baru bernama ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan ESG Quality 45 IDX KEHATI guna mendorong keuangan berkelanjutan di pasar modal.

"Kerja sama peluncuran dua indeks ESG baru ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan investor global maupun investor domestik akan investasi saham di pasar modal Indonesia yang mengintegrasikan aspek environment, social, dan governance atau ESG," kata Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi, Senin (20/12/2021).

Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI adalah kumpulan saham yang memiliki hasil penilaian kinerja ESG di atas rata-rata sektornya, serta memiliki likuiditas baik dengan klasifikasi industri yang mengacu kepada IDX Industrial Classification (IDX-IC).

Sedangkan ESG Quality 45 IDX KEHATI adalah 45 saham terbaik yang dinilai dari hasil penilaian kinerja ESG dan kinerja keuangan perusahaan, serta memiliki likuiditas yang baik.

Baca Juga: Apakah Saham Adalah Judi? Ini Jawaban MUI, BEI dan Ustadz Abdul Somad

Kebutuhan akan investasi berbasis ESG salah satunya tercermin dari besarnya animo investor lokal terhadap produk investasi berbasis ESG.

Hal ini dibuktikan dengan total dana kelolaan reksa dana yang mengacu kepada indeks saham bertema ESG adalah sebesar Rp3,4 triliun pada Oktober 2021 yang naik 80 kali lipat dari total dana kelolaan pada 2016 sebesar Rp42,2 miliar.

Pada tingkat global, animo tersebut dapat terlihat dari dana kelolaan investasi dari 3.826 investor institusi global tergabung dalam United Nations of Principle of Responsible Investment (UNPRI) yang pada 2021 tercatat sebesar 121,3 triliun dolar AS yang menunjukkan kenaikan sebesar 96 persen dari nilai dana kelolaan pada 2016 sebesar 62 triliun dolar AS.

Peluncuran dua indeks ESG baru tersebut juga dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap komitmen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mendorong penerapan keuangan berkelanjutan di pasar modal yang tertuang dalam Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II Tahun 2021-2025.

Salah satu aspek yang menjadi prioritas dalam roadmap tersebut adalah terkait pengembangan produk dan layanan berkelanjutan. Diharapkan, dua indeks ESG baru itu dapat menjadi "milestone" dalam pencapaian atas roadmap tersebut.

Baca Juga: Garuda Indonesia Tunda Pembayaran Sukuk Demi Keberlangsungan Usaha

Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan ESG Quality 45 IDX KEHATI hadir untuk menawarkan pendekatan baru dalam menilai saham-saham dengan praktik ESG yang baik.

Saat ini sudah ada dua indeks ESG yang tercatat di BEI, yaitu indeks SRI-KEHATI dan IDX ESG Leaders. Indeks SRI-KEHATI yang juga merupakan hasil kerja sama BEI dan KEHATI serta diluncurkan pada Juni 2009, berisikan 25 saham dengan nilai ESG terbaik berdasarkan penilaian KEHATI.

Sedangkan indeks IDX ESG Leaders menggunakan pendekatan risiko ESG untuk memilih 30 saham yang memiliki risiko rendah terhadap aspek-aspek ESG.

Beberda dengan sebelumnya, indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI menawarkan perspektif yang berbeda melalui diversifikasi sektoral dalam investasi berbasis ESG. Sementara, ESG Quality 45 IDX KEHATI menawarkan kombinasi faktor ESG dan faktor kualitas keuangan dalam pemilihan konstituen-konstituennya.

Pemilihan konstituen Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI, ESG Quality 45 IDX KEHATI, dan SRI-KEHATI diawali dengan menentukan saham-saham yang eligible untuk masuk ke dalam indeks dengan mempertimbangkan kinerja keuangan dan likuiditas saham.

Selain itu juga tidak mengikutsertakan saham-saham perusahaan yang bisnis intinya bergerak di bidang tembakau, persenjataan, berkaitan dengan pornografi, alkohol, pertambangan batu bara, nuklir, unsur perjudian, pestisida, dan yang berkaitan dengan produk rekayasa genetika.

Selanjutnya, dilakukan penilaian ESG atas saham-saham yang lolos seleksi sebelumnya dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria ESG berdasarkan sektor atau materialitas eksposur perusahaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI