Stimulus PEN Sub-sektor Film Tersalur Rp114 Miliar, Ditarget Serap 14.671 Pekerja
Program PEN subsektor film diberikan dalam bentuk bantuan untuk skema promosi, skema produksi, dan skema pra-produksi bagi film nasional.
Suara.com - Stimulus Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) subsektor film yang telah tersalurkan kini mencapai Rp114,88 miliar dan diharap mampu menyerap tenaga kerja langsung atau tenaga kerja kreatif sebanyak 14.671 orang.
"Kami harapkan film Kadet 1947 menjadi momen kebangkitan perfilman kita, terutama karena disponsori PEN subsektor film," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam acara Nonton Bareng Kadet 1947 di Jakarta, Minggu (19/12/2021).
Untuk informasi, program PEN subsektor film diberikan dalam bentuk bantuan untuk skema promosi, skema produksi, dan skema pra-produksi bagi film nasional, salah satunya film Kadet 1947.
Menparekraf menyebut, pandemi COVID-19 sangat berdampak pada seluruh sektor, salah satunya sektor perfilman, sehingga menghambat kemajuan industri dan membuat perfilman seolah jalan di tempat.
Baca Juga: Kasus Dana PEN, KPK Panggil Bupati dan Kadis PUPR Situbondo
Akibat pandemi, tidak sedikit pekerja film kehilangan penghasilan dan sumber nafkah karena kegiatan produksi sempat berhenti, serta dengan diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang sempat berlangsung selama beberapa bulan dan mengakibatkan ditutupnya bioskop.
Dengan proses yang panjang, sambung Menparekraf Sandiaga, akhirnya kini bioskop sudah mulai beroperasi kembali, namun tetap dengan wajib menerapkan protokol kesehatan agar kegiatan menonton di bioskop tetap berjalan dengan aman dan nyaman.
Hal tersebut diharapkan dapat membawa dampak positif bagi industri perfilman, karena bioskop berkontribusi atas sekitar 90 persen sumber pendapatan distribusi film di Indonesia.
"Kami sangat bersemangat dan mengapresiasi karya anak bangsa di tengah pandemi saat ini," pungkas Menparekraf Sandiaga Uno.
Baca Juga: Mesti Rekrut Politisi Seperti Sandiaga Uno, PPP Butuh Superhero Agar Bisa Masuk Parlemen Lagi