Industri e-Commerce Indonesia Melejit, Ekonomi Digital Bakal Jaya Dalam TIga Tahun

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 19 Desember 2021 | 13:51 WIB
Industri e-Commerce Indonesia Melejit, Ekonomi Digital Bakal Jaya Dalam TIga Tahun
Ilustrasi pengiriman e-commerce Sirclo. [Sirclo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tren digitalisasi di Asia Tenggara dan perkembangannya yang semakin ramah lingkungan dan semakin menjamin masa depan yang berkelanjutan diklaim kian menjanjikan.

Dalam laporan Deloitte menyebut, masa keemasan perdagangan digital di kawasan asia pasifik diharapkan akan terjadi dalam tiga tahun mendatang.

Hal ini berkat dukungan aktivitas e-commerce lintas batas, pengadopsian gaya hidup digital yang sangat cepat oleh konsumen, pengembangan lebih lanjut dari infrastruktur digital dan penguatan kerja sama regional yang dipimpin oleh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

“COVID-19, perkembangan teknologi digital, dan peningkatan kerja sama regional mempercepat pembentukan perdagangan digital di kawasan Asia Pasifik. Perdagangan digital hadir dengan peluang pengembangan baru. RCEP akan mempromosikan kerja sama regional dan memfasilitasi perdagangan digital regional,” ujar Taylor Lam, Vice Chairman dan Technology, Media & Telecommunications Industry Leader di Deloitte China.

Baca Juga: Internet Lemot di Indonesia Jadi Kendala Pertumbuhan Ekonomi Digital

“Teknologi digital memungkinkan seller global berpartisipasi dalam perdagangan global tanpa ada hambatan,” tambah Gary Wu, Deloitte Global Lead Client Service Partner.9 ”Perbaikan infrastruktur digital yang berkelanjutan akan secara efektif menyelesaikan dua kendala utama yang memengaruhi perdagangan lintas batas, yakni logistik dan pembayaran. Teknologi blockchain juga menciptakan ruang imajinasi baru untuk perdagangan digital,” sambung dia.

Pengembangan dan kematangan perdagangan digital saat ini meningkat dengan nilai, e-commerce lintas batas (60%) dan digitalisasi (40%). Berdasarkan evaluasi ini, market-market di Asia Pasifik bisa dibagi menjadi: 

Mature market: China, Korea Selatan, Singapura dan Jepang; 

Developing market: Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam dan Filipina;

Early-stage market: Myanmar, Kamboja, Laos, dan Brunei Darussalam.

Baca Juga: Ekonomi Digital Indonesia Tumbuh Pesat, Peran Pemerintah Masih Minim

Indonesia jadi salah satu negara dengan perkembangan e-commerce luar biasa. Total besaran market e-commerce di Indonesia mencapai US$43,351 miliar pada tahun 2021.

Sementara itu, proporsi skala konsumsi e-commerce lintas batas di Indonesia mencapai US$17,34 miliar, yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan Developing markets lain dan berada tepat di belakang China, salah satu Mature markets di antara negara-negara RCEP.

Bonus demografi, tingkat penetrasi internet, dan kebiasaan konsumen menciptakan potensi besar untuk mengembangkan e-commerce serta e-commerce lintas batas di Indonesia.

Dengan bantuan platform digital, wirausaha dan usaha kecil telah menjadi micro-multinational enterprise (mMNE) karena mereka terlibat dalam e-commerce lintas batas di seluruh market global.

Mereka menyediakan “produk buatan lokal” yang beragam dan layanan kustomisasi untuk pembeli global, dan berkontribusi pada lebih dari 85% aktivitas e-commerce lintas batas di Asia Pasifik.

Mengutip Warta Ekonomi, tingkat penetrasi digitalisasi pembayaran di Indonesia mencapai 55% dan 53% untuk digitalisasi penjualan.

Pada Mature market lebih banyak mengadopsi teknologi digital di bidang pembayaran, penjualan dan logistik. Sementara pada developing market, tingkat digitalisasi di bidang produksi dan perdagangan lebih tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI