Metaverse Ibu Kota Negara Baru di Kaltim Akan Segera Dibangun

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 19 Desember 2021 | 06:31 WIB
Metaverse Ibu Kota Negara Baru di Kaltim Akan Segera Dibangun
Ilustrasi metaverse (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) segera menyiapkan tim yang menggarap metaverse (dunia komunitas virtual tanpa akhir yang saling berhubungan) dari Ibu Kota Baru Indonesia yang rencananya dibangun di Kalimantan Timur.

"Di tahun 2022, kita juga masuk ke teknologi meta atau yang sekarang dikenal metaverse. Kami akan membentuk tim dan kami akan mengusulkan, yaitu pertama ibu kota baru Indonesia," kata Ketua Ikatan Alumni ITB Gembong Primadjaja usai membuka Rakernas IA ITB di Sabuga Bandung, Sabtu (18/12/2021) kemarin.

Gembong menyebut, selama ini belum ada gambaran seperti apa tentang ibu kota baru Indonesia yang berada di Kalimantan Timur.

"Sehingga, kita akan bangun versi meta-nya. Dimana pelayanan-pelayanan atau aktivitas di dalamnya bisa kita visualkan dalam bentuk 3D (tiga dimensi) yang menggunakan digital aplikasi," kata dia.

Baca Juga: Tokoin Siap Melangkah Menuju Metaverse Dunia Baru Crypto dan Blockchain

Ia melanjutkan, saat ini, salah satu negara yang ambisius dengan pembangunan multiverse dari ibu kota-nya adalah Korea Selatan.

Lokasi Ibu Kota Negara Indonesia yang baru di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (Antaranews/Novi Abdi)
Lokasi Ibu Kota Negara Indonesia yang baru di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (Antaranews/Novi Abdi)

"Kalau kita lihat Korea Selatan, ibu kota-nya Seoul, akan jadi metaverse. Jadi pemerintah di Seoul, Korea Selatan juga akan mendirikan Metaverse Seoul," kata dia.

Menurut dia, bagi generasi milenial hidup di dunia maya atau metaverse bukan hal aneh atau baru, karena banyak diantara mereka yang melakukan berbagai aktivitas sehari-hari mulai dari bisnis hingga sosial di dunia maya. "Itu akan kita tawarkan karena di situ ada potensi bisnis, ada potensi ekonomi," ucapnya.

Lebih lanjut, Gembong mengatakan pada tahun 2020 Ikatan Alumni ITB juga fokus mengedepankan teknologi, yakni teknlogi tepat guna.

"Jadi kita akan masuk ke bidang yang ahli-ahlinya banyak dari ITB," kata dia.

Baca Juga: Masa Depan Internet, Ini Arti Metaverse yang Ramai Jadi Perbincangan

Selain itu, lanjut dia, IA ITB juga akan masuk ke ekonomi sirkular dan teknologi meta atau yang sekarang dikenal metaverse serta fokus ke isu kesehatan.

IA ITB juga akan membantu sektor UMKM di Indonesia, terlebih 90 persen masyarakat Indonesia terlibat di dalam kegiatan UMKM dan 60 persen pendapatan Indonesia berasal dari sektor UMKM. "Sehingga, kita terpanggil untuk turut serta dalam kegiatan tersebut. Jadi, akan meningkatkan kerja sama dengan Alumni ITB," ucapnya.

Salah satu program untuk membantu UMKM dari IA ITB, kata Gembong, adalah memberikan pelatihan tentang edit value dengan memanfaatkan teknologi tepat guna yang ada saat ini.

"Jadi, saat ini petani atau nelayan hanya menjual produksi atau hasil tangkapannya sebagai bahan mentah. Itu akan kita tingkatkan jadi bahan baku, sehingga jadi lebih tinggi nilai jualnya," kata dia.

Acara Rakernas IA ITB tersebut dibuka secara daring oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI