Suara.com - Perkembangan zaman yang kita rasakan saat ini memaksa kita untuk terus dapat beradaptasi dengan segala jenis perubahan yang ada di sekitar kita, salah satu produk dari perkembangan zaman yang terjadi di dalam kehidupan kita adalah mulai banyaknya bermunculan perusahaan rintisan atau startup.
Dalam dunia startup terdapat sebuah istilah-istilah yang mungkin masih asing di telinga anda, Decacorn salah satunya. Pada kesempatan ini kami akan mengulas tentang Decacorn dan tingkatan valuasi pada startup lainnya.
Pengertian Decacorn
Decacorn merupakan salah satu istilah dalam dunia startup yang termasuk dalam tingkatan bisnis pada startup, istilah ini mengacu pada sebuah perusahaan startup yang telah mencapai nilai valuasi senilai 10 miliar dolar AS.
Baca Juga: Berdirinya CARRO Square Tandai Peringatan Enam Tahun Kehadiran di Indonesia
Perlu anda ketahui bahwa valuasi merupakan nilai yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, cara perhitaungan valuasi startup memiliki cara perhitungan yang menyerupai perusahaan konvensional seperti:
· Nilai perusahaan di bursa saham (market cap).
· Nilai dari jenis saham lain yang dimiliki perusahaan (misal: saham preferen, minority interest).
· Utang perusahaan.
· Uang tunai yang dimiliki perusahaan.
Baca Juga: Startup: Pengertian, Modal, dan Valuasi Perusahaan
Tingkatan Valuasi Startup
Perlu anda ketahui bahwa selain Decacorn masih ada beberapa tingkatan valuasi lain, berikut adalah tingkatan valuasi startup yang perlu anda ketahui:
1. Cockroach
Tingkatan yang pertama adalah cockroach, dalam bahasa Indonesia juga diartikan sebagai hewan kecoa. Hal ini dikarenakan perusahaan masih dalam tahap awal dalam ekosistem startup, ciri-cirinya adalah ditandai dengan pengeluaran perusahaan yang rendah dan struktur organisasi yang cukup berantakan.
Startup yang masuk dalam kategori cockroach memiliki nilai valuasi kurang dari USD$10 juta atau kurang dari Rp 14,7 miliar.
2. Pony
Kemudian dilanjutkan dengan tingkatan kedua yakni pony, pada tingkatan ini persaingan yang terjadi dalam bisnis startup terbilang lebih kompetitif. Sumber daya yang minim persaingan pasar yang ketat dan pertumbuhan perusahaan yang masif menjadi faktor utamanya.
Startup yang masuk dalam kategori Pony memiliki nilai valuasi lebih dari USD$ 10 juta – USD$ 100 juta.
3. Centaur
Centaurs merupakan tingkatan bisnis startup yang disematkan bagi perusahaan yang memiki nilai valuasi sekitar USD$ 100 juta – USD$ 1 miliar, menurut https://dailysocial.id/post/startup-centaur-indonesia-2020 ada 70 startup yang masuk dalam skala bisnis centaur di Asia. Faktanya 27 startup diantaranya berasal dari Indonesia, beberapa diantaranya adalah halodoc, sociolla, dana, ruang guru, akulaku, kredivo dan belibeli.com.
4. Unicorn
Jenis tingkatan keempat ini mungkin menjadi salah satu tingkatan startup yang cukup familiar di telinga kita, pasalnya dalam beberapa bulan ini sedang gencar-gencarnya diberitakan bahwa ada beberapa startup asal Indonesia yang sudah menyentuh level ini.
Dalam tingkatan level Unicorn nilai valuasi yang digunakan sebagi indikator adalah senilai USD$ 1 miliar – USD$ 10 miliar atau jika dirupiahkan adalah sebesar 10,47 triliun. Perusahaan startup nasional yang masuk dalam kategori unicorn adalah Gojek, Tokopedia, OVO, Traveloka, JD.id dan Bukalapak.
5. Hectocorn
Tingkatan yang terakhir adalah hectocorn, nilai valuasi yang dimiliki oleh perusahaan startup yang masuk pada tingkatan hectocorn adalah sebesar USD$ 100 miliar. Saat ini salah satu perusahaan startup yang masuk dalam tingkatan hectocorn adalah Alipay, perusahaan asal Cina ini memiliki nilai valuasi sebesar USD$ 150 miliar.
Demikian adalah ulasan tentang Decacorn dan tingkatan valuasi pada startup, semoga dapat memberikan wawasan pengetahuan baru untuk anda sekalian.
Kontributor : Dhea Alif Fatikha