Proyek Pembangunan Kilang Minyak Tuban Dipastikan Gunakan Produk dalam Negeri

Jum'at, 17 Desember 2021 | 21:15 WIB
Proyek Pembangunan Kilang Minyak Tuban Dipastikan Gunakan Produk dalam Negeri
Ilustrasi kilang minyak. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia menggandeng PT Surveyor Indonesia untuk memastikan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam proyek New Grass Root Refinery (NGRR) di Tuban, Jawa Timur.

Head Engineering PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia Agus Suryono mengatakan terkait TKDN pihaknya harus menggandeng Surveyor Indonesia untuk memberikan pendampingan, identifikasi, verifikasi hingga validasi bagi vendor list yang dimiliki oleh perusahaannya.

"Asesmen terhadap vendor list yang ada di Pertamina Rosneft perlu dilakukan agar kami mendapatkan profil yang nyata terkait vendor-vendor yang bisa memasok barang bagi proyek di Tuban dan mereka bisa menyiapkan tools dengan nilai TKDN yang tinggi," ujar Agus dalam keterangannya, Jumat (17/12/2021).

Sementara Kepala Manajer Proyek Kontraktor Kontrak Kerjasama (MPKKKS) Divisi Bisnis Infrastruktur PT Surveyor Indonesia mengatakan, Ada sekitar 4.500 item barang yang akan digunakan dalam proyek NGRR Tuban.

Baca Juga: Surveyor Indonesia Ikut Bantu Percepatan TKDN Industri Hilir Migas

"Pertamina Rosneft minta PT Surveyor Indonesia agar desain maupun spesifikasi barang-barang yang dibutuhkan dalam proyek tersebut bisa diproduksi di dalam negeri dan tidak mengutamakan barang-barang impor," kata Setiyo.

"Biasanya verifikasi dilakukan setelah proyeknya selesai namun khusus untuk proyek NGRR Tuban yang merupakan kilang minyak terbesar di Indonesia saat ini, kita memang benar-benar merencanakan dari awal vendor mana saja yang sanggup menyediakan TKDN, sehingga kontraktor akan tahu pada saat lelang terkait peralatan yang dipakainya," tambah dia.

Dengan item barang sebanyak itu, menurut Setiyo, pihaknya membutuhkan waktu sekitar 4 bulan untuk melakukan vendor assessment yang berpartisipasi dalam pengadaan barang.

Vendor assessment akan dilakukan oleh sekitar 30 orang dengan berbagai latar keahlian.

"Hal ini, mengingat kemampuan vendor atau penyedia barang di dalam negeri tidak tersentralisasi," pungkas Setiyo.

Baca Juga: Pertamina Temukan Cadangan Minyak Baru di Jakarta, Mampu Produksi 2.000 Barel per Hari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI