Suara.com - Kondisi penglihatan sehat pastinya menjadi dambaan semua orang terlebih di usia senja. Organ ini merupakan salah satu alat indra yang begitu vital, karena perannya untuk menikmati hidup.
Namun tak seberuntung itu, Sunoto (55) warga Kejayan, Kabupaten Pasuruan ini mengalami gangguan penglihatan akibat adanya katarak di mata bagian kanan.
“Keluhan awalnya seperti rabun biasa, saya pikir penurunan penglihatan karena usia yang sudah tua tapi lama kelamaan semakin tidak nyaman,” kata Sunoto.
Rasa tidak nyaman yang dialami pada penglihatannya lambat laun bertambah dan semakin mengganggu. Dengan kesibukannya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, membuat Sunoto tidak bisa lepas dari layar monitor dan kegiatan kedinasan lainnya.
Baca Juga: Mobile JKN Mudahkan Peserta Akses Layanan Administrasi dan Kesehatan
“Sekitar setahun silam kira-kira awal tahun 2020 saya semakin merasakan tidak nyaman penglihatannya. Jadi saya tiap pulang kantor menjelang maghrib kan saya nyetir sendiri itu kalau papasan sama mobil didepannya rasa silau sekali sampai sakit perih di mata, akhirnya saya beranikan periksa ke Puskesmas,” ceritanya.
Pemeriksaan dilakukan oleh Sunoto di Puskesmas Kejayan dan ditemukan adanya katarak pada mata bagian kanan, karena membutuhkan pemeriksaan lanjut akhirnya saya melakukan tindakan di Klinik Mata Pandaan.
Selama mendapatkan perawatan, Sunoto dilayani dengan sangat baik. Iya menjalani operasi di klinik Mata Pandaan bulan April tahun 2020 silam.
Syukur alhamdulillah seluruh pemeriksaan sampai dengan tindakan dirinya menggunakan kartu Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat yang didapat dari instansinya. Saat menggunakan kartu JKN-KIS di klinik Mata Pandaan Sunoto sangat puas dengan pelayanan yang didapat.
“Pelayanan yang saya dapat di puskesmas maupun di klinik mata sangat baik. Jika kita lengkap administrasinya pasti cepat terlayani. Petugas kesehatan yang bekerja juga sigap dan telaten, ramah juga. Selama perawatan operasi Katarak saya sesuai prosedur dan tidak sampai keluar biaya berkat kartu JKN-KIS, sekarang melihatpun terang tanpa halangan dan semakin semangat dalam menjalani rutinitas saya,” imbuh Sunoto.
Baca Juga: Heri Berjuang Lawan Hemofilia Bersama JKN-KIS
Sunoto merasa sangat bersyukur telah melakukan tindakan tepat dan bebas biaya bersama BPJS Kesehatan. Tak lupa ia mengajak masyarakat yang memiliki gejala sama dengannya agar tidak takut berobat dan mendapat tindakan. Tidak ada lagi ketakutan biaya jika sudah memiliki kartu JKN-KIS. Semua dijamin tanpa tambahan biaya sepeserpun.
“Terimakasih banyak BPJS Kesehatan, biaya operasi tak jadi kendala hanya dengan menunjukkan kartu JKN-KIS. Semoga program ini terus berjalan, terus membantu orang-orang yang membutuhkan,” tutup Sunoto, dengan senyum ramahnya.