Suara.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melepas ekspor perdana kendaraan mobil ke Filipina dari Pelabuhan Patimban. Sebanyak, 1.209 unit kendaraan diekspor ke Filipina dengan menggunakan Kapal MV Fujitrans berbendera Liberia berukuran 27.286 Gross Ton (GT).
Menurut Menhub, kegiatan ekspor tidak hanya berhenti di Filipina saja. Ia menyebut, ekspor kendaraan akan terus berlangsung ke negara-negara lain.
"Kita akan menyaksikan ekspor perdana dan nanti akan reguler. Kita berharap kendaraan ini bukan hanya di tempat-tempat yang terdekat tapi Timur Tengah, Amerika Latin, Amerika Utara dan Afrika," ujar Budi dalam penyerahan pengelolaan Pelabuhan Patimban, Jumat (17/12/2021).
Selain itu, tutur Budi, Pelabuhan Patimban juga tidak hanya melayani ekspor kendaraan saja. Pelabuhan ini, bilang dia, juga melayani ekspor produk-produk UMKM.
Baca Juga: Pelabuhan Patimban Dikelola Swasta, Menhub: untuk Tingkatkan Daya Saing Logistik
"Presiden juga instruksikan ke kami kita harus mendukung produk ekspor selain otomotif, yang nanti akan berlangsung UMKM, industri kreatif, pertanian, serta produk lain yang menggambarkan produk nasional dengan TKDN yang banyak harus didorong bersama," kata dia.
Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), yang memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian di wilayah Jawa Barat dan juga secara nasional.
Pelabuhan Patimban akan menjadi cikal bakal kawasan industri dan perkotaan baru di Jabar bernama Rebana (Cirebon, Subang, Patimban dan Kertajati) Metropolitan, yang meliputi enam kabupaten dan satu Kota Cirebon, dengan jantung pertumbuhan kawasan Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati.
Dibangun sejak tahun 2018, saat ini pembangunannya telah memasuki Tahap 1-2 (2021-2023) yang meliputi pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas 3,75 juta TEUs dan terminal kendaraan dengan kapasitas total sampai dengan 600.000 CBU serta Terminal RoRo 200 meter.
Adapun di dalam area pelabuhan terdapat fasilitas pelabuhan, seperti dermaga peti kemas (421,025m x 34,2m), dermaga kendaraan (308,6m x 33m), perpanjangan trestle (333,1m), lapangan penyimpanan kendaraan (kapasitas 218.000 CBU), lapangan penumpukan peti kemas (kapasitas 250.000 TEUs), area reklamasi (60 Ha), pengerukan kolam (-10 m), jalan pelabuhan dan gedung administrasi.
Baca Juga: Jabar Banyak Dikunjungi dan Dilintasi Kendaraan Saat Nataru, Menhub Ingatkan Begini