Sementara itu CEO dan Co-founder eFishery Gibran Huzaifah mengatakan salah satu untuk terus memajukan industri perikanan budidaya dibutuhkan sebuah kolaborasi yang baik salah satunya dengan pemanfaatan teknologi.
"Teknologi itu membuka kolaborasi. Karena inovasi yang dihasilkan teknologi itu membuka akses kepada seluruh pelaku usahanya dan menciptakan value bersama-sama," kata Gibran.
Dia mencontohkan di eFishery sendiri sampai akhir tahun ini diperkirakan jumlah pembudidaya yang telah bergabung dalam ekosistem eFishery mencapai 27.000 orang. Angka ini meningkat 1.074 persen dibandingkan jumlah pembudidaya yang menggunakan layanan eFishery di 2020.
“Kalau tahun ini kami bisa merangkul 27.000 pembudidaya, tahun depan kami bidik 200.000 pembudidaya yang tersebar di 250 kabupaten/kota bisa bergabung dalam ekosistem kami,” kata Gibran.
Dengan semakin bertambahnya jumlah pembudidaya ikan dan udang yang menggunakan teknologi eFishery, Gibran menyebut perputaran ekonomi di sektor perikanan budidaya maupun industri pendukungnya semakin meningkat.
Ekosistem digital sudah lebih besar sekarang dan penetrasinya sudah masuk ke pelosok dan membuka akses layanan finansial, ecommerce maupun layanan perikanan seperti eFishery. Mayoritas pembudidaya yang kami survey mengaku tidak kesulitan dan merasa perlu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan hasil produksinya,” imbuhnya.
Ia menambahkan, eFishery berkomitmen untuk terus memberikan dukungan yang lebih besar lagi untuk pertumbuhan industri akuakultur di Indonesia.
“Dengan harapan untuk kedepannya bersama eFishery, kita bisa ciptakan pangan Indonesia yang berkelanjutan,” pungkas Gibran.
Baca Juga: Takrif Terbaru, 2 dari 20 ABK Asal Vietnam Positif Covid-19 Dilarikan ke Rumah Sakit AWS