Mantap! Nasabah PNM Mencapai 11 Juta hingga Akhir 2021

Kamis, 16 Desember 2021 | 17:04 WIB
Mantap! Nasabah PNM Mencapai 11 Juta hingga Akhir 2021
Direktur Kelembagaan dan Perencanaan PT PNM, Sunar Basuki dalam Media Gathering yang diselenggarakan di Restoran Daun Muda Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis, (16/12/2021). (Restu Fadilah/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah maraknya digitalisasi di sektor keuangan, peran PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM tetap diandalkan oleh masyarakat.

Direktur Kelembagaan dan Perencanaan PT PNM, Sunar Basuki mengatakan, hingga November 2021, jumlah nasabah PNM telah mencapai 10,8 juta.

"Kita meyakini angka ini akan terus bertambah dan bisa mencapai 11 juta nasabah sampai akhir 2021," tutur Sunar Basuki dalam Media Gathering yang diselenggarakan di Restoran Daun Muda Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis, (16/12/2021).

Menurutnya, capaian tersebut adalah rekor baru. Bahkan, capaian tersebut menjadi momen bersejarah setelah resmi meninggalkan status perseroannya dan menjadi bagian dalam holding BUMN Ultra Mikro (UMi).

Baca Juga: Limit Transfer BRI Berdasarkan Jenis Kartu yang Digunakan

"Tentu ini akan menjadi momen di mana PMN mengukuhkan menjadi perusahaan pembiayaan berbasis korkop terbesar di dunia, bukan hanya di Indonesia tapi di dunia," imbuh Sunar.

Sekadar informasi, masuknya PNM ke dalam holding UMi mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2021 tertanggal 2 Juli 2021 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke BRI dan perubahan Anggaran Dasar PT PNM sebagaimana tertuang dalam Akta Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT PNM Nomor 58 tertanggal 28 Oktober 2021 yang telah disetujui Menkumham berdasarkan Surat Nomor AHU-AH.01.03.0468167 tahun 2021 tertanggal 2 November 2021. Dengan demikian, PNM tidak lagi berstatus sebagai BUMN dengan kepemilikan oleh negara langsung, melainkan menjadi anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Sunar melanjutkan, masuknya PNM sebagai holding UMi membuat pihaknya semakin agresif menjangkau para pelaku usaha pra sejahtera. PNM menargetkan dapat menambah nasabah menjadi 14 juta pada 2022.

"Untuk target tahun depan, kami menyesuaikan dengan keinginan stakeholder yang ingin di tahun 2024 mencapai 20 juta nasabah. Jadi kami bisa targetkan sekitar 14 juta nasabah di 2022," kata Sunar.

PNM juga memproyeksikan penyaluran pembiayaan di 2022 bisa mencapai hingga Rp55 triliun. Adapun sampai akhir tahun 2021, diperkirakan penyaluran pembiayaan PNM mencapai Rp47 triliun untuk program Mekaar pun Ulamm. Rinciannya, Rp44 triliun di Mekaar Rp3 triliun di Ulamm.

Baca Juga: Pegawai Koperasi di Sumut Bakar Rumah Nasabah, Begini Kejadiannya

Proyeksi untuk menambah cakupan nasabah itu akan didukung dengan sejumlah strategi bisnis. Diantaranya adalah dengan memperkuat struktur pendanaan.

"Tahun depan, kita kira-kira butuh Rp23 triliun," ucapnya.

Dia menambahkan, porsi pendanaan bisa bersumber dari kombinasi seperti pasar modal, perbankan dan PIP (Pusat Investasi Pemerintah). Bahkan, PNM berencana untuk menerbitkan obligasi senilai Rp3 tirliun di sekitar Kuartal I atau Kuartal II 2022.

"Kita rencanakan (menerbitkan obligasi-red) di akhir kuartal I atau awal kuartal II 2022. Kurang lebih Rp3 triliu. Kuponnya kita harapkan rendah seperti sekarang, tapi itukan tergantung situasi pasar yah," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI