Suara.com - Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen mengatakan pandemi Covid-19 tampaknya belum akan berakhir dalam waktu dekat, mutasi virus yang terus terjadi dan munculnya varian virus yang lebih menular seperti Omicron menjadi salah satu alasannya.
Untungnya kata Satu, negara-negara di dunia sudah mulai terbiasa dengan pandemi, sehingga potensi krisis akibat pandemi Covid-19 lebih bisa untuk dimitigasi.
"Nampaknya pandemi masih akan berlangsung dan kita sudah belajar banyak pelajaran dari sisi krisis ekonomi ini," kata Satu dalam acara webinar bertajuk World Bank Indonesia Economic dari Prospects Reports, Kamis (16/12/2021).
Menurutnya, Bank Dunia mengusulkan bahwa pemerintah Indonesia harus bisa memproduksi vaksin buatan sendiri, sehingga kebutuhan akan vaksin Covid-19 bisa terpenuhi.
Baca Juga: Justin Trudeau Minta Warga Kanada Tak ke Luar Negeri : Saya Tahu Ini Menyebalkan
"Kita membutuhkan percepatan pemberian vaksin dengan memastikan pasokan cukup. Kita juga perlu membangun kemampuan pembuatan vaksin di RI dan ini langkah penting yang sudah dimulai pemerintah," kata Satu.
Selain itu langkah untuk memitigasi dampak pandemi yang berlarut-larut, pemerintah Indonesia juga diminta untuk memperkuat kemampuan untuk melakukan pelacakan terhadap warga negara yang belum tervaksin.
"Penting sekali kita melakuakn pelacakan dan analisi siapa yang membutuhkan vaksin dan belum di vaksin dan program tambahan untuk kesehatan dan nakes yang kompeten yang dibutuhkan pasien kritis," papar Satu.
Selain itu, Bank Dunia memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini paling tinggi hanya mencapai 3,7 persen, tentunya proyeksi ini jauh dibawah dengan harapan pemerintah Indonesia yang mematok pertumbuhan mencapai diatas 4 persen.
Satu mengatakan, saat ini perekonomian Indonesia terus menunjukan pemulihan, namun pemulihannya belum sangat optimal.
Baca Juga: Pandemi, Tingkat Kasus yang Diungkap di Kota Bogor Meningkat
"Gelombang delta telah mengajarkan kita bahwa terus meningkatkan peluncuran, pengujian, dan penelusuran vaksin, serta memastikan kapasitas perawatan kritis yang memadai adalah salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan varian omicron dan varian covid-19 lainnya," ucapnya.
Dalam laporan Bank Dunia tersebut, risiko penurunan prospek tetap tinggi di tengah ketidakpastian tentang pandemi, kondisi keuangan global, dan dampak buruk dari krisis. Oleh karena itu, Satu mengatakan, respons pemerintah untuk menangani pandemi termasuk melalui vaksinasi akan menjadi kunci dalam mendukung pemulihan ekonomi.
"Di luar respons kesehatan masyarakat yang kuat, penting juga bagi Indonesia untuk mempertahankan upaya reformasi struktural baru-baru ini. Ini akan mempercepat pertumbuhan bahkan ketika pihak berwenang mulai secara bertahap mengurangi dukungan ekonomi makro," ungkapnya.