Suara.com - Indonesia terus berupaya mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) melalui penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), yang diselenggarakan sejak tahun 2014. Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti menyebut, saat ini, Indonesia telah memiliki kemajuan yang positif sejak dihadirkannya Program JKN-KIS.
“Kami bersyukur bahwa implementasi Program JKN-KIS di Indonesia semakin baik. Dengan jumlah kepesertaan yang terus bertambah, maka ini menandakan seluruh pihak ikut berkontribusi dengan baik, untuk memberikan perlindungan terhadap seluruh masyarakat Indonesia,” katanya, dalam kegiatan webinar Celebrating Universal Health Coverage Day 2021: UHC as Pandemic Preparedness.
Ghufron menjelaskan, pencapaian UHC juga harus diimbangi oleh kualitas pelayanan di seluruh fasilitas kesehatan. Dengan kemajuan sistem informasi di fasilitas kesehatan yang diintegrasikan ke dalam Program JKN-KIS, hal ini bisa memudahkan peserta untuk mendapatkan pelayanan di tengah kondisi pandemi Covid-19.
“Program JKN-KIS juga berkontribusi dalam peningkatan infrastruktur rumah sakit melalui inovasi sistem informasi yang diintegrasikan ke dalam Program JKN-KIS. Selain itu, BPJS Kesehatan melakukan penambahan kerja sama rumah sakit dalam rangka memperluas akses bagi peserta untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Harapannya dengan upaya yang dilakukan, hal tersebut bisa melayani kebutuhan peserta JKN-KIS di masa pandemi,” ungkap Ghufron.
Baca Juga: Irmawati: Pelayanan JKN-KIS Sangat Bagus dan Tak Membeda-bedakan
Ghufron menyebut, BPJS Kesehatan juga telah berperan aktif dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. BPJS Kesehatan telah berkontribusi untuk melakukan verifikasi terhadap klaim pelayanan kesehatan akibat Covid-19 di rumah sakit dan mendukung percepatan pelaksanaan vaksinasi bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui aplikasi P-Care Vaksinasi.
Selain itu, Ghufron menambahkan, salah satu faktor yang menjadi kunci keberhasilan Indonesia dalam memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh masyarakat Indonesia adalah komitmen yang kuat dari pemerintah dan juga seluruh pemangku kepentingan.
“Sinergi lintas kelembagaan merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan UHC. Ini juga menjadi salah satu perhatian agar penyelenggaraan JKN-KIS bisa terus meningkat dan memberi manfaat maksimal bagi masyarakat. Kemudian, yang tidak kalah penting adalah bagaimana peran fasilitas kesehatan dalam melakukan upaya promotif preventif agar menciptakan ekosistem masyarakat yang sehat di tengah masa pandemi Covid-19,” tutup Ghufron.
Pada kesempatan yang sama, Lead Economist, Health, Nutrition and Population Global Practice World Bank, Ajay Tandon mengatakan untuk menciptakan populasi yang sehat, maka sangat penting untuk melakukan vaksinasi agar dapat terlindungi dari virus Covid-19, sekaligus mengendalikan biaya pelayanan kesehatan. Ajay menjelaskan, pencapaian UHC juga akan memperkuat kemampuan sebuah negara untuk lebih siap menghadapi pandemi di masa depan.
Kegiatan webinar tersebut turut menghadirkan Practice Manager in The World Bank's East Asia and Pacific, Aparnaa Somanathan dan National Health Insurance Authority Ghana, Lydia Dsane-Selby sebagai pembahas dalam webinar tersebut.
Baca Juga: Hakordia 2021, BPJS Ketenagakerjaan Bangun Kultur Anti Korupsi Lewat Webinar