Suara.com - Harga emas dunia jatuh ke level terendah menyusul keputusan dari Federal Reserve, yang mengatakan akan memperlambat stimulus era pandemi lebih cepat dari yang diharapkan.
Mengutip CNBC, Kamis (16/12/2021) harga emas dipasar spot turun 0,4 persen ke posisi USD1,777.82 per ounce, sementara emas berjangka juga melemah 0.4 persen ke posisi USD1,764.50.
The Fed diperkirakan akan mengumumkan bahwa mereka akan mempercepat akhir dari pembelian obligasinya dan memberi sinyal untuk beralih ke kenaikan suku bunga tahun depan sebagai penjagaan terhadap lonjakan inflasi.
Akan menarik untuk melihat apakah Ketua Fed Jerome Powell memicu atau mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga, kata Commerzbank dalam sebuah catatan.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Lagi Jadi Rp 924.000 per Gram
Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan biaya peluang emas batangan tanpa bunga.
Ke depan, “Emas akan turun selama 12-24 bulan ke depan, dengan harga kemungkinan akan pulih dan stabil setelah siklus kenaikan Fed dimulai dengan sungguh-sungguh,” kata pemimpin strategi UBS Joni Teves dalam sebuah catatan.
Perak akan mengikuti emas yang lebih rendah tahun depan, tambah Teves.
Perak turun 1,2 persen menjadi USD21,66 per ounce, platinum turun 1,8 persen menjadi USD903,11, dan paladium turun 5 persen menjadi USD1.540,19.
Di antara autocatalysts, platinum siap untuk keuntungan pada tahun 2022 karena kondisi pasokan-permintaan mengetat, sementara paladium bisa mendapatkan dorongan dari pemulihan dalam produksi mobil global, UBS menambahkan.
Baca Juga: Indeks Harga Produsen AS Melonjak, Kilau Emas Dunia Makin Pudar