Menkeu Klaim Krisis Covid-19 Lebih Cepat Pulih Ketimbang Krisis Moneter 1998

Rabu, 15 Desember 2021 | 17:43 WIB
Menkeu Klaim Krisis Covid-19 Lebih Cepat Pulih Ketimbang Krisis Moneter 1998
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers virtual. (Tangkapan layar/istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pemulihan ekonomi Indonesia dari pandemi Covid-19 lebih cepat dibandingkan saat krisis moneter (krismon) yang terjadi pada tahun 1997-1998.

Dia mengemukakan, untuk pemulihan ekonomi saat krismon dibutuhkan waktu empat tahun.

“Kalau dilihat dan dibandingkan dengan situasi pada saat Indonesia menghadapi krisis tahun 1997-1998, dibutuhkan empat tahun untuk memulihkan ekonomi, kita sampai kepada level GDP pre-crisis. Untuk Covid ini, dalam waktu 1,5 tahun, kita telah mampu kembali kepada pre-Covid GDP level,” ujar Sri Mulyani dalam sebuah webinar, Rabu (15/12/2021).

Menurut Menkeu, cepatnya pemulihan tersebut berkat resiliensi sektor keuangan dan dunia usaha, serta instrumen dan kebijakan pemerintah yang responsif.

Baca Juga: Dukung Pemulihan Ekonomi, BRI Kerja Sama dengan APERSI

“Ini adalah sesuatu yang patut untuk kita semuanya syukuri dan membanggakan, namun ini berarti belum selesai tugas kita,” kata Menkeu.

Jika dilihat dari sisi penciptaan kesempatan kerja, pengangguran telah berhasil menurun dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Tingkat pengangguran dapat ditekan hingga level 6,5 persen, setelah sempat melonjak di atas 7,1 persen.

“Ini langkah-langkah pemulihan ekonomi yang diharapkan dirasakan langsung kepada masyarakat,” ujar Menkeu.

Menkeu berharap hal tersebut akan menjadi modal pada tahun 2022 saat Indonesia akan menjadi tuan rumah dari berbagai rangkaian kegiatan G20, seperti di level keuangan dan bank sentral di mana Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia menjadi co-host, serta di level Sherpa oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian dan Menteri Luar Negeri.

“Kita harapkan ini akan menimbulkan suatu optimisme dan sinergi sehingga Indonesia tidak hanya sukses menjadi tuan rumah dan Presidensi G20, namun juga sukses untuk menunjukkan pemulihan ekonomi Indonesia dan penanganan Covid yang baik,” kata Menkeu.

Baca Juga: Dunia Butuh Kolaborasi Demi Tercapainya Pemulihan Ekonomi yang Adil

Tentunya, APBN sebagai instrumen fiskal akan terus memberikan dukungan untuk mengatasi pandemi, memberikan perlindungan sosial, dan mempercepat pemulihan ekonomi, namun secara bertahap melakukan konsolidasi fiskal.

“Kita harapkan ekonomi momentum pemulihannya menguat dan APBN kita juga mulai mengalami penyehatan juga sehingga tahun 2022 kita harap pemulihan ekonomi makin terakselerasi dan APBN juga akan bisa terkonsolidasi secara bertahap,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI