Suara.com - Bekerja di dunia startup barangkali adalah impian sebagian generasi milenial. Pengertian Startup tak jauh-jauh dari kerja fleksibel, kreativitas anak muda, dan pemanfaatan teknologi. Meski terdengar menyenangkan, sebagai sebuah perusahaan startup tak bisa dilepaskan dari valuasi perusahaan.
Startup: Pengertian, Modal, dan Valuasi
Melansir Investopedia, Startup adalah perusahaan rintisan yang baru memulai langkah pertama dalam sebuah pengembangan bisnis. Pada umumnya startup masih berada dalam fase pengembangan produk dan mencari kesesuaian atara produk dan pasar. Meski dalam bentuk rintisan, ciri khas dari startup adalah pemanfaatan teknologi digital.
Startup tergolong sebagai perusahaan berisiko tinggi lantaran berfokus mengembangkan produk atau layanan yang dipercaya akan mendatangkan keuntungan. Dengan demikian, mendirikan startup perlu modal besar namun pendapatan terbatas. Ciri lainnya adalah sangat jarang startup yang sudah menemukan pola bisnis yang tepat.
Baca Juga: Viral Startup 'Paksa' Karyawan Resign Hingga Tak Beri Gaji, Sewa Ormas Amankan Kantor
Berbicara soal modal startup setiap perusahaan memiliki perhitungan masing-masing. Besaran modal ini tergantung beragam faktor seperti bidang bisnis yang akan dijalankan, lokasi kantor, hingga jumlah karyawan, dan besaran gaji. Sebuah startup biasanya dimulai dengan modal ratusan juta rupiah atau puluhan atau setara puluhan ribu dolar.
Namun demikian modal usaha tidak sebatas pada uang. Lebih dari itu, modal penting yang diperlukan adalah gagasan, sumber daya yang kompeten di bidangnya, serta lingkungan kerja yang mendukung untuk berkembang. Keseluruhan modal ini akan menentukan seberapa sukses startup mengingat bisnis ini termasuk dalam kategori rentan. Modal yang dimiliki startup ini akan menentukan valuasi atau nilai ekonomi dari sebuah startup.
Walau demikian, valuasi masing-masing startup berbeda-beda. Startup-startup besar seperti Gojek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak yang berstatus unicorn memiliki nilai valuasi lebih dari satu miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp14,1 triliun. Namun, tidak semua perusahaan startup memiliki valuasi yang besar.
Berbicara soal nilai valuasi ini, kalangan startup memiliki istilah untuk tingkatan valuasi tertentu. Bagi perusahaan yang baru berdiri dan valuasi masih rendah, kalangan startup biasa menyebutnya cockroach atau kecoa. Kecoa adalah hewan yang diibaratkan memiliki daya hidup tinggi dan pantang menyerah. Karakter ini harus dimiliki startup yang baru saja berdiri.
Kemudian ada pula ponies dengan valuasi sekitar Rp140 miliar, centaurs dengan valuasi sekitar Rp1,4 triliun sebelum menjadi unicorn dan meningkat menjadi unicorn, decacorn, dan hectocorn yang memiliki valuasi sekitar 100 miliar dolar Amerika Serikat seperti Facebook dan Google.
Baca Juga: OJK: Jumlah Startup Indonesia Capai 2.319
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni