Erick Thohir Andalkan INA untuk Ciptakan Unicorn Baru

Rabu, 15 Desember 2021 | 14:50 WIB
Erick Thohir Andalkan INA untuk Ciptakan Unicorn Baru
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi menjadi anggota kehormatan Barisan Ansor Serbaguna (Banser). [ANTARA/HO-Humas Kementerian BUMN]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengandalkan lembaga investasi indonesia atau Indonesia Investment Authority (INA) untuk menciptakan unicorn-unicorn baru di Indonesia.

Menurut Erick, INA lewat merah putih fund akan menjaring dana dari pihak swasta yang akan disalurkan ke startup-startup yang berpotensi menjadi unicorn.

"Ini kita akan fokus kepada soon-nicorn, calon unicorn, dan kita berharap semua swasta masuk ke ekosistem dari pendanaan ini. Karena kita juga sudah mengajak Sovereign Fund Indonesia untuk masuk yang lebih besar untuk unicorn menuju decacorn," ujar Erick dalam Akselerasi Generasi Digital, Rabu (15/12/2021).

Mantan Bos Klub Inter Milan ini menuturkan, unicorn-unicorn ini menjadi kekuatan Indonesia dalam melawan teknologi-teknologi dari negara lain.

Baca Juga: Erick Thohir Butuh Avengers untuk Selamatkan Ekonomi Dunia

"Kita perlu superhero baru. Mudah-mudahan superhero ini yang kita akan mendorong menjadi kekuatan Indonesia menjaga ekosistem indonesia," ucap dia.

Sebelumnya, Erick Thohir melihat dunia sedang menghadapi tekanan yang tinggi. Mulai dari rantai pasok, globalisasi pasar, hingga distrupsi ekonomi.

Bahkan, ia menggambarkan keadaan dunia seperti film-film superhero Marvel di mana, terdapat musuh yang bisa menghancurkan dunia.

"Tentu kita pernah mengingat pidato bapak Presiden mengenai Thanos. ya dimana beliau menyampaikan ini adalah sebuah kekuatan besar yang ingin menghancurkan dunia, karena itu pada saat itu kita perlu Avengers. Avengers terdiri dari tokoh-tokoh seperti Thor, Hulk, dan lain-lain," kata Erick.

"Artinya apa? sama seperti yang terjadi hari ini. Bagaimana seluruh dunia menghadapi tekanan, tekanan daripada perubahan supply chain yaitu dengan globalisasi pasar yang makin terbuka, distrrupsi ekonomi yang juga bisa menggantikan manusia dengan robotik, dan kesempatan usaha juga berubah," tambah dia.

Baca Juga: Merah Putih Fund Bakal Fokus Bantu Startup Muda dengan Valuasi 200 Juta Dolar AS

Ketua Pelaksana KPCPEN ini melanjutkan, dunia juga tengah menghadapi tekanan kesehatan dengan adanya pandemi Covid-19. Bahkan, banyak tokoh-tokoh dunia yang meninggal dunia akibat pandemi Covid-19.

"Dan untuk membentuk tokoh-tokoh besar itu butuh waktu 20-30 tahun. Artinya apa? sama seperti Marvel yang membikin universe dunia baru pasti penuh dengan tantangan baru, perlu superhero baru," imbuh Erick.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI