Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada November 2021 mengalami surplus sebesar USD3,51 miliar.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan bahwa surplus neraca perdagangan pada bulan November 2021 ini merupakan surplus yang ke-19 kali berturut-turut.
Margo menjabarkan surplus pada bulan November 2021 ini didorong oleh nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada nilai impor.
"Surplus ini karena ekspor kita masih lebih tinggi dari impor, di mana ekspor pada bulan November 2021 sebesar USD22,84 miliar dan impor di bulan November 2021 sebesar USD19,33 miliar,” kata Margo dalam konfrensi pers virtualnya, Rabu (15/12/2021).
Baca Juga: Impor November 2021 Melejit 52,62 Persen Jadi 19,33 Miliar Dolar AS
Lebih lanjut Margo menambahkan suprlus ini terutama berasal dari sektor nonmigas USD5,20 miliar. Sedangkan di sektor migas terjadi defisit USD1,69 miliar secara tahunan.
"Impor migas sebesar USD3,03 miliar, ini tumbuh 59,37 persen mtm, sedangkan nonmigas USS16,30 miliar, tumbuh 13,25 persen mtm. Ada indikasi bagus terkait pemulihan ekonomi domestik," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada November 2021 mencapai USD22,84 miliar.
BPS mencatat angka ekspor tersebut secara tahunan naik sebesar 3,69 persen dibanding November 2020, sementara dibandingkan secara bulanan Oktober 2021 (month-to-month/mtm) naik 49,7 persen.
Sementara nilai impor Indonesia pada November 2021 mencapai USD19,33 miliar, naik 18,62 persen dibandingkan Oktober 2021 atau naik 52,62 persen dibandingkan November 2020.
Baca Juga: Data BPS: Nilai Ekspor Indonesia di November 2021 Tembus 22,84 Miliar Dolar AS