Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada November 2021 mencapai USD19,33 miliar, naik 18,62 persen dibandingkan Oktober 2021 atau naik 52,62 persen dibandingkan November 2020.
"Dilihat secara bulanan, impor juga menunjukkan peningkatan dibandingkan 2 tahun terakhir," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtualnya Rabu (15/12/2021).
Secara rinci Margo menjelaskan impor migas November 2021 senilai USD3,03 miliar, naik 59,37 persen dibandingkan Oktober 2021 atau naik 178,79 persen dibandingkan November 2020.
Sedangkan impor nonmigas November 2021 senilai USD16,30 miliar, naik 13,25 persen dibandingkan Oktober 2021 atau naik 40,79 persen dibandingkan November 2020.
Baca Juga: Data BPS: Nilai Ekspor Indonesia di November 2021 Tembus 22,84 Miliar Dolar AS
Peningkatan impor golongan barang nonmigas terbesar November 2021 dibandingkan Oktober 2021 adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya USD425,5 juta (25,61 persen). Sedangkan penurunan terbesar adalah serealia USD127,9 juta (26,78 persen).
Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–November 2021 adalah Tiongkok USD49,50 miliar (32,42 persen), Jepang USD13,27 miliar (8,69 persen), dan Thailand USD8,20 miliar (5,37 persen). Impor nonmigas dari ASEAN USD26,36 miliar (17,27 persen) dan Uni Eropa USD9,65 miliar (6,32 persen).
Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–November 2021 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada barang konsumsi USD4.752,5 juta (36,73 persen), bahan baku/penolong USD38.737,9 juta (41,65 persen), dan barang modal USD4.217,0 juta (19,92 persen).