Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada November 2021 mencapai USD22,84 miliar.
Angka ekspor tersebut secara tahunan naik sebesar 3,69 persen dibanding November 2020, sementara dibandingkan secara bulanan Oktober 2021 (month-to-month/mtm) naik 49,7 persen.
“Nilai Ekspor November 2021 mencapai USD 22,84 miliar, naik 3,69 persen kalau dibandingkan dengan Oktober 2021,” kata Kepala BPS, Margo Yuwono, dalam konferensi persnya, Rabu (15/12/2021).
Secara rinci Margo menyampaikan, ekspor Indonesia untuk migas mencapai USD1,33 miliar atau naik 29,95 persen dibandingkan dengan Oktober 2021.
Baca Juga: Pilih Gelar Survei Biaya Hidup di Gunungkidul, Begini Penjelasan BPS DIY
Sedangkan untuk ekspor non migas itu tercatat sebesar USD21,51 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 2,40 persen.
"Harga minyak mentah Indonesia atau ICP di pasar dunia turun 2,04 persen mtm, secara yoy masih meningkat 97,02 persen Beberapa komoditas non-migas ada yang meningkat seperti minyak kernel, minyak kelapa sawit, nikel, timah, dan emas," kata Margo.
Nilai ekspor sebesar USD22,84 miliar, jika dibandingkan dengan November 2020 itu terjadi peningkatan sebesar 49,70 persen.
Begitu juga, jika dilihat migas secara tahunan mengalami peningkatan 74,80 persen, dan non migas meningkat 48,38 persen.
“Harapannya kinerja ekspor kita dari bulan ke bulan mengalami peningkatan, dan ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan upaya-upaya Indonesia melakukan Pemulihan ekonomi nasional,” pungkasnya.
Baca Juga: Banyak Perubahan Pola Konsumsi Warga, BPS DIY Gelar Survei Biaya Hidup 2022